Minggu, 06 Juni 2010

Pengujian Object Oriented

Object-Oriented Programming pada VFP Object-Oriented Programming (OOP) mengubah hampir setiap aspek di dalam membangun suatu aplikasi dengan menggunakan Visual FoxPro, dimulai dari fase analisis dan desain lalu ke fase pembuatan kode kemudian pengujian aplikasi beserta komponen-komponen dari aplikasi tersebut. Programming berorientasi objek didesain untuk menyediakan hal-hal seperti berikut :

- Kemampuan untuk penggunaan kembali kode-kode yang telah dibuat sebelumnya.

- Kemampuan untuk memelihara kode-kode yang ada lebih baik dan mudah.

Sekarang, sebagaimana telah kita ketahui mengenai OOP, berikut ini merupakan gambaran mengenai konsep yang membentuk Orientasi Objek. Objek dan Enkapsulasi Jika kita pernah membaca dari suatu buku atau artikel mengenai Orientasi Objek, kita mungkin pernah mengetahui beberapa syarat yang menjelaskan bagaimana objek tersebut menjelaskan dirinya sendiri.

Syarat-sarat tersebut adalah Inheritance, Encapsulation, dan Polymorphism yang digunakan untuk mengekspresikan konsep OOP. Hal ini adalah persyaratan yang harus dipenuhi. Kunci pertama dan sangat penting mengenai konsep OOP adalah Objek. Suatu Objek adalah sebuah paket informasi dan aksi. Sebuah objek juga berdiri sendiri atau melengkapi dirinya sendiri.

Objek bersisi hal-hal atau bermacam-macam di dalamnya, seperti karakteristik yang dapat terlihat, bagaimana melakukan sesuatu.

Contohnya pada saat kita menggunakan Lift di dalam suatu gedung bertingkat. Lift merupakan suatu objek ynag memiliki property (seperti Berat Maximum ), melakukan sesuatu (seperti membuka dan menutup pintu), dan memiliki tampilan seperti tombol control untuk berinteraksi dengan lift tersebut.

Dalam peristilahan berorientasi objek, kata objek dapat pula digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang khusus, seperti kartu absensi amano tanggal 16 Februari milik Yayan. Objek juga berbuat sesuatu (seperti lift). Hardi si tukang kayu membuat meja, atau lembar catatan waktu diisi, disahkan, dan diserahkan untuk tujuan pembayaran gaji.

Jadi, kunci untuk dapat mengerti tentang objek adalah bagaimana kita membayangkannya seperti Lift, Hardi, atau Yayan .

Pada saat kita membayangkan sebuah lift, semua yang kita bayangkan adalah tampilannya (Public Interface-nya): seperti Tombol, yang memberitahukan lift ke lantai mana yang ia harus tuju, dan juga seperti pintu dimana kita dapat keluar masuk lift, dan seterusnya.

Bagamanapun juga masih ada beberapa hal di dalam lift tersebut yang tidak pernah dibayangkan oleh kita.

Contohnya, mungkin kita tidak mengetahui bagaimana lift tersebut menginterpretasikan / meneterjemahkan tombol yang kita tekan untuk menuju tujuan kita atau bagaimana lift tersebut membuka pada salah satu lantai. Dan, biasanya kita tidak terlalu memikirkannya. Fungsi-fungsi ini, walaupun merupakan bagian dari lift yang sangat penting, kita tidak memperhatikannya.

Hal-hal tersebut di atas memperkenalkan beberapa konsep.

Pertama, semua hal yang telah diketahui oleh objeknya, dan lingkungan dari sebuah objek yang juga berisi objek-objek. Hal ini kita sebut Enkapsulasi (Encapsulation). Objek mengerti apa yang diperlukan untuk mengetahui apa yang akan dilakukan dan bagaimana melakukan sesuatu tanpa menyandarkan dirinya sendiri ke lingkungan di luar objek tersebut. Jadi data dan lingkungannya di-enkapsulasi di dalam objeknya.

Properties Data di dalam objek disebut juga sebagai sebuah Property. Sebuah Property (pada Visual FoxPro) sebenarnya adalah sebuah variable memori sederhana yang dilekatkan didalam badan objek tersebut. Kita dapat memberikan suatu nilai dan memodifikasinya dengan menggunakan nama objeknya dengan diikuti sebuah tanda titik (.) dan kemudian diikuti oleh nama property-nya. (Untuk suatu record, property-propertinya juga disebut sebagai member variables didalam beberapa text.)

Properti-propertinya dapat memiliki beberapa tipe data yang valid(sah) untuk Visual FoxPro memory variable lama yang sederhana.

Sebagai catatan : Sebuah property akan selalu ada selama objek tersebut ada.

Contoh, jika kita mempunyai sebuah properti bernama Namanya yang dilekatkan/ditempatkan ke dalam suatu objek yang namanya Orang_Itu, kita dapat meminta nilai dari propertinya dengan menguraikannya sebagai berikut :

Orang_Itu.Namanya && Objek: Orang_itu,

Properti:Namanya (Perintah tersebut akan menampilkan nama orang tersebut) Methods Disamping memiliki data, objek memiliki aksi untuk dilakukan.

Aksi-aksi ini dikodekan di dalam prosedur-prosedur yang telah dilekatkan di dalam objek tersebut Prosedur-prosedur ini dikenal sebagai Methods.

Ada perbedaan antara prosedur dan method yaitu pada bagaimana caranya dipanggil. Anda memanggil sebuah method dengan cara menuliskan nama dari objeknya diikuti tanda titik (.) dan kemudian diikuti oleh nama method-nya.

Sebagai contoh, baris perintah berikut mengilustrasikan bagaimana memanggil sebuah method yang namanya Print yang dilekatkan pada objek bernama DaftarNama : DaftarNama.Print()

Secara tehnik, tanda kurung pada bagian akhir nama method hanya berlaku jika kita mengharapkan suatu nilai balik atau jika kita memasukan parameter ke dalam method. Walaupun kita tidak mengharapkan nilai balik saya menganjurkan agar kita selalu menggunakan tanda kurung untuk konsistensi. Hal ini juga menjelaskan bahwa kita memanggil sebuah method. Disamping itu perlu diperhatikan, bagaimana method ini dipanggil. Tidak seperti Visual FoxPro prosedur dan User-Defined Functions (UDF), kita tidak harus menggunaka tipe sintaks DO atau menetapkan fungsi dengan sebuah ekspresi. Untuk memanggil method yang merupakan sebuah prosedur (asumsikan kita tidak menginginkan nilai balik), yang harus kita lakukan adalah memanggil method tersebut seperti yang telah ditunjukan pada contoh sebelumnya. Jika kita mengharapkan suatu nilai balik, kita dapat menggunakan tipe sintaks UDF lama.

Sebagai contoh, jika method Print menghasilkan suatu nilai logical apakah Customer dicetak sebagaimana semestinya, kita dapat menangkap/mengambil nilainya dengan :

ReturnValue = oCust.Print() Events Events adalah sesuatu yang terjadi.

Sebagai contoh, pada saat kita melakukan click mouse merupakan suatu event. Event dapat pula disebabkan oleh aksi dari user (seperti click mouse) atau dari sistem itu sendiri (seperti tampilan ketika terjadi kesalahan). Pada saat kita membuat sebuah Class (seperti sebuah PushButton) pada Visual FoxPro, kita dapat menempatkan Code (seperti Method-method) ke dalam sebuah event. Ketika event terjadi (Contoh: User melakukan click kiri pada mouse pada objek pushbutton), method yang terhubung (yaitu method click) secara otomatis dipanggil.

sumber :adykusnan.site90.com

Senin, 31 Mei 2010

PEMELIHARAAN SISTEM

Definisi Pemeliharaan Sistem :


Pemeliharaan Sistem adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu sistem dalam, atau memperbaikinya sampai, suatu kondisi yang bisa diterima. Pada bulan April 1970 didefinisikan sebuah istilah untuk Teknologi Pemeliharaan yang mencakup pengertian yang lebih luas dari pada pengertian Pemeliharaan diatas. Istilah ini adalah Teroteknologi.

Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu :
1. Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki.
2. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem.
3. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis).

4.Sistem terinfeksi malware aktif
5.Sistem berkas corrupt
6.Perangkat keras melemah

Untuk mencegah hal-hal tesebut, digunakanlah mOS(maintenance Operating system) yang berfungsi untuk:

-Manajemen Malware yang aktif

-Pemulihan data (recovery) dan perbaikan sistem berkas

-Diagnosa perangkat keras.
mOS tidak menulis ke disk atau menjalankan kode apapun dari disk, memiliki akses langsung ke perangkat keras, dan hanya membutuhkan sedikit bagian dari perangkat keras untuk bekerja dengan sempurna. Selain dengan mOS, kita juga dapat memelihara sistem (pada windows) dengan cara-cara yang sederhana seperti:
-Jangan pernah mematikan power sampai sistem benar-benar sudah shutdown.
-Buatlah backup data-data yang penting.
-Lakukan defragment setidaknya satu bulan sekali
-Sisakan sedikitspace kosong di partisi tempat sistem operasi berada
-Gunakan firewall jika anda terkoneksi dengan jaringan.
-Lakukan pengecekan virus secara rutin.

Jenis pemeliharaan :

1. Pemeliharaan Korektif

Pemeliharaan sistem dengan melakukan perbaikan kesalahan yang terjadi pada sistem tersebut. Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan.

Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.

2. Pemeliharaan Adaptif

Pemeliharaan sistem dengan melakukan penyesuaian fungsi-fungsi yang ada pada sistem sehingga lebih memudahkan user. Selain itu, pemeliharaan adaptif ini juga dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru.

Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya, Undang-Undang Perpajakan yang baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih. Umumnya pemeliharaan adaptif ini baik dan tidak dapat dihindari.

3. Pemeliharaan Perfektif

Pemeliharaan sistem dengan melakukan pengembangan / peningkatan terhadap sistem yang telah ada. Pemeliharaan perfektif ini mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal.

Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan kesempatan untuk meng-upgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluarsa, memperbaiki kecerobohan dan mengembangkan dokumentasi.

4. Pemeliharaan Preventif

Pemeliharaan sistem dengan perombakan secara total atau melakukan perekayasaan kembali pada sistem yang ada. Pemeliharaan preventif ini terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan.

Karena personil pemeliharaan sistem bekerja dalam sistem ini, mereka sering kali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.

Procedure untuk pemeliharaan sistem :

System maintainability ( kemampuan pemeliharaan sistem ) adalah kapasitas personil pemeliharaan untuk melakukan pemeliharaan korektif, adatif, penyempurnaan atau perfektif dan preventif.
Maintainabilitas ( maintainability ) sistem bertambah jika sistemnya sirancang agar mudah diubah. Aspek ini meliputi prosedure – prosedure berikut :

1. SDLC ( System Development Life Cycle ) dan SWDLC ( Software Development Life Cycle)
Aplikasi yang profesional dalam SDLC dan SWDLC dan teknik maupun perngakat modeling yang menguntungkan adalah hal - hal keseluruhan yang terbaik yang dapat seseorag lakukan untuk meningkatkan maintabilitas sistem.

2. Definisi Data Standar.
Trend kearah sistem manajemen database relasioanal mendasari dorongan ke normalisasi data dan definisi data standar.

3. Bahasa Pemrograman Standar
Penggunaan bahasa perograman standard, misalnya C atau COBOL, akan mempermudah pekerjaan pemeliharaan.

4. Rancangan Moduler.
Progremer pemelihara dapat menganti modul jauh lebih mudah dari pada jika ia berurusan dengan keseluruhan program.

5. Modul Yang dapat Digunakan Kembali.
Modul biasanya dari kode yang dapat kembali, dapat diakses oleh semua aplikasi yang memerlukannya.

6. Dokumentasi Standard.
Diperlukan sistem, pemakai, perangkat lunak dan dokumntasi operasi yang standar sehingga semua informasi diperlukan untuk beroperasi dan pemeliharaan aplikasi khusus akan tersedia.

7. Kontrol Sentral.
Semua program, dokumentasi, dan data tes seharusnya diinstal dalam penyimpanan pusat dari sistem CASE ( Computer – Aided Sofware Engineering atau Computer – Assinted Software Engineering ).

mengelola pemeliharaan system :

Tantangan mengelola pemeliharaan sistem adalah sma dengan tentangan mengelola usaha – usaha lain. Yaitu tantangan untuk mengelola manusia.
Prioritas utama untuk mengarahkan pemeliharaan sistem adalaha mengumpulkan sekolompok pemeliharaan yang berkompeten dan termotivasi, serta menyuplai mereka dengan perangkat dan sumber – sumber untuk melakukan pemeliharaan sistem yang terjadwal maupun tidak terjadwal.
Pemeliharaan sistem terjadwal dapat dibuat menurut kalender atau diagram Gantt. Pemeliharaan tidak terjadwal biasanya dilakukan atas inisiatif pemakai dan operator. Bagaimanapun pihak manajemen menetapkan suatu cara untuk mengawali, merekan, dan mengevaluasi aktivitas pemeliharaan. Dengan melalui evaluasi kegiatan pemeliharaan, seorang manajer akhirnya dapat mengoptimalkan program pemelihraan sistem secara keseluruhan.

Senin, 24 Mei 2010

macam-macam metode pelatihan implementasi sistem

White Box Testing
Pengujian white box (glass box) adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detil perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Penentuan kasus uji disesuaikan dengan struktur system, pengetahuan mengenai program digunakan untuk mengidentifikasikan kasus uji tambahan. Tujuan penggunaan white box untuk menguji semua statement program.

Penggunaan metode pengujian white box dilakukan untuk :
{1} memberikan jaminan bahwa semua jalur independen suatu modul digunakan minimal satu kali,
(2) menggunakan semua keputusan logis untuk semua kondisi true atau false,
(3) mengeksekusi semua perulangan pada batasan nilai dan operasional pada setiap kondisi., dan
(4) menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitas
jalur keputusan.

Black Box Testing
Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white box. Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.

Yang Bertanggung Jawab

Teknisi dan System Administrator adalah seseorang yang harus memelihara (maintain) sistem komputer yang berbeda pengoperasian dan penanganannya beserta sarana pendukungnya.
Supervisor / direct personal adalah jabatan yang sangat strategis dalam suatu organisasi. Ia memiliki peran ganda. Di satu sisi ia adalah pemimpin yang harus membimbing, memotivasi dan mengendalikan karyawan. Di sisi lain, ia adalah wakil manajemen yang harus mempertanggungjawabkan semua tugas yang diberikan pada bagiannya. Karena itulah, seorang supervisor dituntut bukan hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga keterampilan hubungan antar manusia. Training ini akan memberikan pengetahuan dan pedoman para supervisor dalam melaksanakan tugasnya.
General Manager atau Manajer umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian / fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.



User training plan
User training plan adalah pelatihan seluruh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhanya dalam melakukan sesuatu yang akan dikerjakan meliputi :
• Kelas
• Tutorial

Modul Pelatihan
Modul pelatihan ini akan membantu dalam mempelajari cara menggunakan sebuah perangkat lunak perencanaan/pemodelan meliputi :
• Materi Pelatihan
• Bantuan Pelatihan Computer-based

Topik untuk pelatihan
• Penggunaan System
• Konsep Umum Komputer
• Konsep Sistem Informasi
• Konsep Pengorganisasian
• Manajemen Sistem
• Instalasi Sistem

Metode Pelatihan
Metode pelatihan adalah proses untuk melatih pengguna dalam penggunaan proses bisnis baru dan fitur serta fungsi sistem baru dengan tujuan pengembangan kompetensi untuk menjamin keberhasilan operasional sistem baru. alur atau tata cara untuk menjelaskan mengapa metode pelatihan harus dipilih dengan hati-hati agar sesuai dengan tujuan dari satu sesi dan sesuai dengan profil pelatihan. Metoda pelatihan ini meliputi beberapa bagian seperti :

Resident expert adalah sebuah pelatihan yang membutuhkan tenaga ahli pada suatu bidang.

Computer-aided instruction adalah suatu tehnik pelatihan yang menggunakan instruksi-instruksi terprogram untuk melakukan suatu pelatihan perancangan dan perekaan dengan dibantu oleh computer dengan sistem yang terkomputansi.

Formal courses adalah pelatihan yang dilakukan dengan cara formal yang mencakup muatan proses pembelajaran yang bersifat teori dan diskusi yang dilaksanakan didalam sebuah pelatihan secara formal untuk beberapa orang sekaligus.

Software help components adalah sebuah perangkat lunak yang membantu mengeksekusi instruksi dalam sebuah program kemudian membantu mengambil bentuk instruksi dalam sebuah komponen. Komponen terpadu dalam sistem yang dirancang untuk pelatihan dan troubleshooting sistem.

Tutorials adalah layanan bantuan dalam sebuah pembelajaran untuk membantu kelancaran proses dalam sebuah pelatihan. berisi petunjuk dan latihan untuk pengajaran dan pengembangan kompetensi pengguna dalam penggunaan sistem. Petunjuk latihan dan tutorial ini dapat dilengkapi oleh basis data yang menggunakan data riil.

Interactive training manuals adalah bentuk kombinasi antara pelatihan tutorials dan Computer-aided instruction.

External sources, such as vendors adalah vendor penyedia jasa pelatihan kursus dan bentuk pelatihan lain.

Metodologi Umum Pelaksanaan Proyek Sistem Informasi
Pengembangan sebuah sistem informasi dalam sebuah perusahaan dilakukan dengan pendekatan manajemen proyek (project management). Lepas dari berbagai variasi proyek-proyek teknologi informasi yang ada – seperti pembuatan aplikasi, penerapan perangkat lunak, konstruksi infrastruktur jaringan, dan lain sebagainya – metodologi yang dipergunakan secara umum adalah sama. Setidak-tidaknya ada enam buah tahapan yang harus dilalui: perencanaan, analisa, desain, konstruksi, implementasi, dan pasca implementasi. Masing-masing konsultan atau para praktisi teknologi informasi biasanya memiliki variasinya masing-masing yang secara prinsip tidak lepas dari keenam langkah metodologi di atas.

Selasa, 18 Mei 2010

pengertian IEE/ACM

Rekayasa Perangkat Lunak Kode Etik dan Profesional Praktek (Versi 5.2) seperti yang direkomendasikan oleh ACM / IEEE-CS Joint Task Force on Software Engineering Etika dan Profesional Praktek dan bersama-sama disetujui oleh ACM dan IEEE-CS sebagai standar untuk mengajar dan berlatih perangkat lunak rekayasa.

Versi kode singkat merangkum aspirasi pada tingkat tinggi abstraksi tersebut; klausa yang disertakan dalam versi lengkap memberikan contoh-contoh dan rincian tentang bagaimana aspirasi ini mengubah cara kita bertindak sebagai profesional rekayasa perangkat lunak. Without the aspirations, the details can become legalistic and tedious; without the details, the aspirations can become high sounding but empty; together, the aspirations and the details form a cohesive code. Tanpa aspirasi, rincian bisa menjadi legalistik dan membosankan; tanpa rincian, aspirasi dapat menjadi tinggi terdengar tapi kosong; bersama-sama, aspirasi dan rincian bentuk kode kohesif.

Software engineers shall commit themselves to making the analysis, specification, design, development, testing and maintenance of software a beneficial and respected profession. insinyur Perangkat Lunak harus berkomitmen untuk membuat analisis, spesifikasi, desain, pengembangan, pengujian dan pemeliharaan perangkat lunak dan dihormati profesi menguntungkan. In accordance with their commitment to the health, safety and welfare of the public, software engineers shall adhere to the following Eight Principles: Sesuai dengan komitmen mereka untuk kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, insinyur perangkat lunak harus mematuhi Delapan Prinsip berikut:

1. 1. PUBLIC – Software engineers shall act consistently with the public interest. UMUM – Software insinyur harus bertindak secara konsisten dengan kepentingan publik.

2. 2. CLIENT AND EMPLOYER – Software engineers shall act in a manner that is in the best interests of their client and employer consistent with the public interest. KLIEN dan majikan – Software insinyur harus bertindak dengan cara yang adalah kepentingan terbaik klien mereka dan majikan yang konsisten dengan kepentingan publik.

3. 3. PRODUCT – Software engineers shall ensure that their products and related modifications meet the highest professional standards possible. PRODUK – Software insinyur harus memastikan bahwa produk dan modifikasi yang terkait dengan memenuhi standar profesional tertinggi mungkin.

4. 4. JUDGMENT – Software engineers shall maintain integrity and independence in their professional judgment. PENGHAKIMAN – Software insinyur harus mempertahankan integritas dan kemandirian dalam penilaian profesional mereka.

5. 5. MANAGEMENT – Software engineering managers and leaders shall subscribe to and promote an ethical approach to the management of software development and maintenance. MANAJEMEN – Rekayasa Perangkat Lunak manajer dan pemimpin harus berlangganan dan mempromosikan pendekatan etis kepada manajemen pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan.

6. 6. PROFESSION – Software engineers shall advance the integrity and reputation of the profession consistent with the public interest. PROFESI – Software insinyur harus memajukan integritas dan reputasi profesi yang konsisten dengan kepentingan publik.

7. 7. COLLEAGUES – Software engineers shall be fair to and supportive of their colleagues. Kolega – Software engineer harus bersikap adil dan mendukung rekan-rekan mereka.

8. 8. SELF – Software engineers shall participate in lifelong learning regarding the practice of their profession and shall promote an ethical approach to the practice of the profession. DIRI – Software insinyur harus berpartisipasi dalam belajar seumur hidup tentang praktek profesi mereka dan akan mempromosikan pendekatan etis untuk praktek profesi.

Software Engineering Code of Ethics and Professional Practice (Full Version) Rekayasa Perangkat Lunak Kode Etik dan Praktek Profesional (Full Version)

PREAMBLE MUKADIMAH

Computers have a central and growing role in commerce, industry, government, medicine, education, entertainment and society at large. Komputer memiliki peran sentral dan berkembang dalam perdagangan, industri, pemerintah, kedokteran, pendidikan, hiburan dan masyarakat pada umumnya. Software engineers are those who contribute by direct participation or by teaching, to the analysis, specification, design, development, certification, maintenance and testing of software systems. insinyur Perangkat Lunak adalah mereka yang berkontribusi dengan partisipasi langsung atau dengan mengajar, untuk analisis, spesifikasi, desain, pengembangan, sertifikasi, pemeliharaan dan pengujian sistem perangkat lunak. Because of their roles in developing software systems, software engineers have significant opportunities to do good or cause harm, to enable others to do good or cause harm, or to influence others to do good or cause harm. Karena peran mereka dalam mengembangkan sistem perangkat lunak, perangkat lunak insinyur memiliki kesempatan signifikan untuk melakukan atau menyebabkan kerugian yang baik, untuk memungkinkan orang lain untuk berbuat baik atau merugikan menyebabkan, atau untuk mempengaruhi orang lain untuk berbuat baik atau menyebabkan kerusakan. To ensure, as much as possible, that their efforts will be used for good, software engineers must commit themselves to making software engineering a beneficial and respected profession. Untuk memastikan, sebanyak mungkin, bahwa upaya mereka akan digunakan untuk kebaikan, insinyur perangkat lunak harus komitmen untuk membuat rekayasa perangkat lunak dan dihormati profesi menguntungkan. In accordance with that commitment, software engineers shall adhere to the following Code of Ethics and Professional Practice. Sesuai dengan komitmen itu, insinyur perangkat lunak harus mematuhi berikut Kode Etik dan Praktek Profesional.

The Code contains eight Principles related to the behavior of and decisions made by professional software engineers, including practitioners, educators, managers, supervisors and policy makers, as well as trainees and students of the profession. Kode berisi delapan Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan perilaku dan keputusan dibuat oleh para insinyur perangkat lunak profesional, termasuk praktisi, pendidik, manajer, supervisor dan pembuat kebijakan, serta trainee dan mahasiswa profesi. The Principles identify the ethically responsible relationships in which individuals, groups, and organizations participate and the primary obligations within these relationships. Prinsip bertanggung jawab mengidentifikasi hubungan etis di mana individu-individu, kelompok, dan organisasi berpartisipasi dan kewajiban utama dalam hubungan ini. The Clauses of each Principle are illustrations of some of the obligations included in these relationships. The Klausul setiap Prinsip adalah ilustrasi dari beberapa kewajiban yang tercantum dalam hubungan ini. These obligations are founded in the software engineer’s humanity, in special care owed to people affected by the work of software engineers, and the unique elements of the practice of software engineering. Kewajiban ini didirikan pada perangkat lunak insinyur kemanusiaan, dalam perawatan khusus berutang kepada orang-orang dipengaruhi oleh karya insinyur perangkat lunak, dan unsur-unsur yang unik dari praktek rekayasa perangkat lunak. The Code prescribes these as obligations of anyone claiming to be or aspiring to be a software engineer. Kode mengatur kewajiban ini sebagai orang yang mengaku atau bercita-cita menjadi insinyur perangkat lunak.

It is not intended that the individual parts of the Code be used in isolation to justify errors of omission or commission. Hal ini tidak dimaksudkan bahwa bagian-bagian individual dari Kode digunakan dalam isolasi untuk membenarkan kesalahan dari kelalaian atau komisi. The list of Principles and Clauses is not exhaustive. Daftar Prinsip dan Klausa tidak lengkap. The Clauses should not be read as separating the acceptable from the unacceptable in professional conduct in all practical situations. The Klausul tidak harus dibaca sebagai memisahkan diterima dari diterima dalam perilaku profesional dalam semua situasi praktis. The Code is not a simple ethical algorithm that generates ethical decisions. Kode tidak etis algoritma sederhana yang menghasilkan keputusan yang etis. In some situations standards may be in tension with each other or with standards from other sources. Dalam beberapa situasi mungkin standar dalam ketegangan satu sama lain atau dengan standar dari sumber lain. These situations require the software engineer to use ethical judgment to act in a manner which is most consistent with the spirit of the Code of Ethics and Professional Practice, given the circumstances. Situasi-situasi ini memerlukan perangkat lunak insinyur menggunakan penilaian etika untuk bertindak dengan cara yang paling konsisten dengan semangat Kode Etik dan Praktek Profesional, mengingat keadaan.

Ethical tensions can best be addressed by thoughtful consideration of fundamental principles, rather than blind reliance on detailed regulations. ketegangan Etis terbaik dapat diatasi dengan pertimbangan bijaksana dari prinsip dasar, daripada ketergantungan buta pada peraturan rinci. These Principles should influence software engineers to consider broadly who is affected by their work; to examine if they and their colleagues are treating other human beings with due respect; to consider how the public, if reasonably well informed, would view their decisions; to analyze how the least empowered will be affected by their decisions; and to consider whether their acts would be judged worthy of the ideal professional working as a software engineer. Prinsip ini harus mempengaruhi insinyur perangkat lunak untuk mempertimbangkan luas yang dipengaruhi oleh pekerjaan mereka; untuk menguji apakah mereka dan rekan mereka memperlakukan manusia lain dengan hormat; untuk mempertimbangkan bagaimana masyarakat, jika informasi yang cukup baik, akan melihat keputusan mereka; untuk menganalisis bagaimana paling tidak diberdayakan akan dipengaruhi oleh keputusan mereka, dan untuk mempertimbangkan apakah tindakan mereka akan dinilai layak untuk bekerja profesional yang ideal sebagai insinyur perangkat lunak. In all these judgments concern for the health, safety and welfare of the public is primary; that is, the “Public Interest” is central to this Code. Dalam perhatian semua penilaian untuk kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan masyarakat adalah utama, yaitu yang “Kepentingan Umum” adalah pusat dari Kode Etik ini.

The dynamic and demanding context of software engineering requires a code that is adaptable and relevant to new situations as they occur. Dinamika dan menuntut konteks rekayasa perangkat lunak memerlukan kode yang adaptif dan relevan dengan situasi baru yang terjadi. However, even in this generality, the Code provides support for software engineers and managers of software engineers who need to take positive action in a specific case by documenting the ethical stance of the profession. Namun, bahkan di umum ini, Kode menyediakan dukungan untuk perangkat lunak insinyur dan manajer dari insinyur perangkat lunak yang perlu mengambil tindakan positif dalam kasus tertentu dengan mendokumentasikan sikap etika profesi. The Code provides an ethical foundation to which individuals within teams and the team as a whole can appeal. Kode memberikan landasan etika yang individu dalam tim dan tim secara keseluruhan dapat naik banding. The Code helps to define those actions that are ethically improper to request of a software engineer or teams of software engineers. Kode membantu untuk menentukan tindakan-tindakan yang etis tidak layak untuk meminta seorang insinyur perangkat lunak atau tim insinyur perangkat lunak.

The Code is not simply for adjudicating the nature of questionable acts; it also has an important educational function. Kode ini tidak hanya untuk mengadili sifat tindakan dipertanyakan, tetapi juga memiliki fungsi pendidikan penting. As this Code expresses the consensus of the profession on ethical issues, it is a means to educate both the public and aspiring professionals about the ethical obligations of all software engineers. Karena ini mengungkapkan Kode konsensus para profesi pada isu-isu etis, itu adalah sarana untuk mendidik publik dan calon profesional tentang kewajiban etis dari semua insinyur perangkat lunak.
PRINCIPLES PRINSIP

Principle 1: PUBLIC Prinsip 1: UMUM

Software engineers shall act consistently with the public interest. insinyur Perangkat Lunak harus bertindak secara konsisten dengan kepentingan publik. In particular, software engineers shall, as appropriate: Secara khusus, perangkat lunak insinyur harus, bila sesuai:

1.01. 1,01. Accept full responsibility for their own work. Menerima tanggung jawab penuh atas pekerjaan mereka sendiri.

1.02. 1,02. Moderate the interests of the software engineer, the employer, the client and the users with the public good. Moderat kepentingan insinyur perangkat lunak, majikan, klien dan pengguna dengan barang publik.

1.03. 1,03. Approve software only if they have a well-founded belief that it is safe, meets specifications, passes appropriate tests, and does not diminish quality of life, diminish privacy or harm the environment. Menyetujui perangkat lunak hanya jika mereka memiliki keyakinan juga mendirikan bahwa itu aman, memenuhi spesifikasi, melewati tes yang sesuai, dan tidak mengurangi kualitas hidup, mengurangi privasi atau merugikan lingkungan. The ultimate effect of the work should be to the public good. Pengaruh utama dari pekerjaan sebaiknya pada kepentingan publik.

1.04. 1.04. Disclose to appropriate persons or authorities any actual or potential danger to the user, the public, or the environment, that they reasonably believe to be associated with software or related documents. Mengungkapkan kepada orang yang tepat atau otoritas apapun atau potensi bahaya yang sebenarnya bagi pengguna, masyarakat, atau lingkungan, bahwa mereka cukup yakin untuk dihubungkan dengan perangkat lunak atau dokumen terkait.

1.05. 1,05. Cooperate in efforts to address matters of grave public concern caused by software, its installation, maintenance, support or documentation. Bekerja sama dalam upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang menjadi perhatian publik kubur disebabkan oleh perangkat lunak, instalasi, pemeliharaan, dukungan atau dokumentasi.

1.06. 1,06. Be fair and avoid deception in all statements, particularly public ones, concerning software or related documents, methods and tools. Adil dan menghindari penipuan dalam semua laporan, masyarakat yang terutama, tentang software atau dokumen-dokumen terkait, metode dan alat.

1.07. 1,07. Consider issues of physical disabilities, allocation of resources, economic disadvantage and other factors that can diminish access to the benefits of software. Pertimbangkan masalah cacat fisik, alokasi sumber daya, merugikan ekonomi dan faktor-faktor lain yang dapat mengurangi akses ke manfaat dari perangkat lunak.

1.08. 1,08. Be encouraged to volunteer professional skills to good causes and contribute to public education concerning the discipline. Didorong untuk relawan keterampilan profesional untuk tujuan yang baik dan memberikan kontribusi untuk pendidikan masyarakat tentang disiplin.

Principle 2: CLIENT AND EMPLOYER Prinsip 2: CLIENT dan majikan

Software engineers shall act in a manner that is in the best interests of their client and employer, consistent with the public interest. insinyur Perangkat Lunak harus bertindak dengan cara yang adalah kepentingan terbaik klien mereka dan majikan, konsisten dengan kepentingan publik. In particular, software engineers shall, as appropriate: Secara khusus, perangkat lunak insinyur harus, bila sesuai:

2.01. 2,01. Provide service in their areas of competence, being honest and forthright about any limitations of their experience and education. Menyediakan layanan di daerah mereka kompetensi, bersikap jujur dan terus terang mengenai keterbatasan pengalaman dan pendidikan.

2.02. 2,02. Not knowingly use software that is obtained or retained either illegally or unethically. Tidak sengaja menggunakan perangkat lunak yang diperoleh atau ditahan secara ilegal atau tidak etis baik.

2.03. 2,03. Use the property of a client or employer only in ways properly authorized, and with the client’s or employer’s knowledge and consent. Gunakan milik klien atau majikan hanya dengan cara yang benar resmi, dan dengan itu klien atau majikan pengetahuan dan persetujuan.

2.04. 2,04. Ensure that any document upon which they rely has been approved, when required, by someone authorized to approve it. Pastikan bahwa setiap dokumen yang di atasnya mereka bergantung telah disetujui, jika diperlukan, oleh seseorang yang berwenang untuk menyetujuinya.

2.05. 2,05. Keep private any confidential information gained in their professional work, where such confidentiality is consistent with the public interest and consistent with the law. Rahasiakan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan profesional mereka, di mana kerahasiaan tersebut konsisten dengan kepentingan umum dan konsisten dengan hukum.

2.06. 2,06. Identify, document, collect evidence and report to the client or the employer promptly if, in their opinion, a project is likely to fail, to prove too expensive, to violate intellectual property law, or otherwise to be problematic. Mengidentifikasi, dokumen, mengumpulkan bukti dan melaporkan kepada klien atau majikan segera jika, menurut mereka, sebuah proyek akan gagal, untuk membuktikan terlalu mahal, untuk melanggar hukum kekayaan intelektual, atau menjadi problematis.

2.07. 2,07. Identify, document, and report significant issues of social concern, of which they are aware, in software or related documents, to the employer or the client. Mengidentifikasi, dokumen, dan laporan yang signifikan masalah-masalah sosial, dimana mereka sadar, dalam perangkat lunak atau dokumen terkait, dengan majikan atau klien.

2.08. 2,08. Accept no outside work detrimental to the work they perform for their primary employer. Terima tidak bekerja di luar merugikan pekerjaan yang mereka lakukan untuk majikan utama mereka.

2.09. 2,09. Promote no interest adverse to their employer or client, unless a higher ethical concern is being compromised; in that case, inform the employer or another appropriate authority of the ethical concern. Promosikan bunga tidak merugikan dengan majikan mereka atau klien, kecuali perhatian etis yang lebih tinggi berkompromi, dalam hal itu, menginformasikan majikan atau otoritas lain yang sesuai dari keprihatinan etis.

Principle 3: PRODUCT Prinsip 3: PRODUK

Software engineers shall ensure that their products and related modifications meet the highest professional standards possible. insinyur Perangkat Lunak harus memastikan bahwa produk dan modifikasi yang terkait dengan memenuhi standar profesional tertinggi mungkin. In particular, software engineers shall, as appropriate: Secara khusus, perangkat lunak insinyur harus, bila sesuai:

3.01. 3.01. Strive for high quality, acceptable cost and a reasonable schedule, ensuring significant tradeoffs are clear to and accepted by the employer and the client, and are available for consideration by the user and the public. Upaya untuk kualitas tinggi, biaya diterima dan jadwal yang masuk akal, memastikan timbal balik yang signifikan jelas dan diterima oleh majikan dan klien, dan tersedia untuk dipertimbangkan oleh pengguna dan masyarakat.

3.02. 3,02. Ensure proper and achievable goals and objectives for any project on which they work or propose. Pastikan yang tepat dan dapat dicapai tujuan dan sasaran untuk setiap proyek di mana mereka bekerja atau mengusulkan.

3.03. 3,03. Identify, define and address ethical, economic, cultural, legal and environmental issues related to work projects. Mengidentifikasi, menentukan dan alamat etis,, budaya, hukum dan lingkungan masalah ekonomi terkait dengan pekerjaan proyek.

3.04. 3,04. Ensure that they are qualified for any project on which they work or propose to work by an appropriate combination of education and training, and experience. Pastikan bahwa mereka memenuhi syarat untuk setiap proyek di mana mereka bekerja atau mengusulkan untuk bekerja dengan kombinasi pendidikan dan pelatihan, dan pengalaman.

3.05. 3,05. Ensure an appropriate method is used for any project on which they work or propose to work. Pastikan metode yang tepat digunakan untuk setiap proyek di mana mereka bekerja atau mengusulkan untuk bekerja.

3.06. 3,06. Work to follow professional standards, when available, that are most appropriate for the task at hand, departing from these only when ethically or technically justified. Pekerjaan untuk mengikuti standar profesional, bila tersedia, yang paling sesuai untuk tugas di tangan, berangkat dari hanya bila etis atau dibenarkan secara teknis.

3.07. 3,07. Strive to fully understand the specifications for software on which they work. Upaya untuk memahami spesifikasi untuk perangkat lunak pada tempat mereka bekerja.

3.08. 3,08. Ensure that specifications for software on which they work have been well documented, satisfy the users’ requirements and have the appropriate approvals. Pastikan bahwa spesifikasi untuk perangkat lunak pada tempat mereka bekerja telah didokumentasikan dengan baik, pengguna memenuhi persyaratan dan memiliki persetujuan yang sesuai.

3.09. 3,09. Ensure realistic quantitative estimates of cost, scheduling, personnel, quality and outcomes on any project on which they work or propose to work and provide an uncertainty assessment of these estimates. Memastikan perkiraan realistis kuantitatif biaya, penjadwalan, personil, kualitas dan hasil pada setiap proyek di mana mereka bekerja atau mengusulkan untuk bekerja dan memberikan penilaian ketidakpastian dari perkiraan.

3.10. 3.10. Ensure adequate testing, debugging, and review of software and related documents on which they work. Pastikan pengujian yang memadai, debugging, dan review perangkat lunak dan dokumen yang terkait dengan tempat mereka bekerja.

3.11. 3.11. Ensure adequate documentation, including significant problems discovered and solutions adopted, for any project on which they work. Pastikan dokumentasi yang memadai, termasuk masalah-masalah yang signifikan ditemukan dan solusi yang diadopsi, untuk setiap proyek di mana mereka bekerja.

3.12. 3.12. Work to develop software and related documents that respect the privacy of those who will be affected by that software. Bekerja untuk mengembangkan perangkat lunak dan dokumen-dokumen terkait yang menghormati privasi mereka yang akan terpengaruh oleh perangkat lunak tersebut.

3.13. 3,13. Be careful to use only accurate data derived by ethical and lawful means, and use it only in ways properly authorized. Hati-hati untuk hanya menggunakan data yang akurat yang diperoleh dan halal berarti etis, dan menggunakannya hanya dengan cara diotorisasi.

3.14. 3,14. Maintain the integrity of data, being sensitive to outdated or flawed occurrences. Menjaga integritas data, yang sensitif terhadap kejadian usang atau cacat.

3.15 Treat all forms of software maintenance with the same professionalism as new development. 3,15 Perlakukan semua bentuk perawatan perangkat lunak dengan profesionalisme yang sama dengan perkembangan baru.

Principle 4: JUDGMENT Prinsip 4: PENGHAKIMAN

Software engineers shall maintain integrity and independence in their professional judgment. insinyur Perangkat Lunak harus mempertahankan integritas dan kemandirian dalam penilaian profesional mereka. In particular, software engineers shall, as appropriate: Secara khusus, perangkat lunak insinyur harus, bila sesuai:

4.01. 4.01. Temper all technical judgments by the need to support and maintain human values. Marah semua teknis penilaian oleh kebutuhan untuk mendukung dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan.

4.02 Only endorse documents either prepared under their supervision or within their areas of competence and with which they are in agreement. Hanya 4,02 mendukung dokumen baik disiapkan di bawah pengawasan atau dalam wilayah kompetensi mereka dan dengan yang mereka setuju.

4.03. 4,03. Maintain professional objectivity with respect to any software or related documents they are asked to evaluate. Menjaga objektivitas profesional sehubungan dengan perangkat lunak atau dokumen yang terkait mereka diminta untuk mengevaluasi.

4.04. 4,04. Not engage in deceptive financial practices such as bribery, double billing, or other improper financial practices. Tidak terlibat dalam praktik penipuan keuangan seperti penyuapan, penagihan ganda, atau praktik keuangan yang tidak benar.

4.05. 4,05. Disclose to all concerned parties those conflicts of interest that cannot reasonably be avoided or escaped. Mengungkapkan kepada semua pihak yang konflik kepentingan yang tidak dapat dihindari wajar atau melarikan diri.

4.06. 4,06. Refuse to participate, as members or advisors, in a private, governmental or professional body concerned with software related issues, in which they, their employers or their clients have undisclosed potential conflicts of interest. Menolak untuk berpartisipasi, sebagai anggota atau penasehat, dalam pemerintah, atau badan swasta profesional yang bersangkutan dengan masalah perangkat lunak terkait, di mana mereka, majikan mereka atau klien mereka memiliki potensi konflik kepentingan yang dirahasiakan.

Principle 5: MANAGEMENT Prinsip 5: MANAJEMEN

Software engineering managers and leaders shall subscribe to and promote an ethical approach to the management of software development and maintenance . Rekayasa Perangkat Lunak manajer dan pemimpin harus berlangganan dan mempromosikan pendekatan etis kepada manajemen pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan. In particular, those managing or leading software engineers shall, as appropriate: Secara khusus, mereka yang mengelola atau insinyur perangkat lunak terkemuka, bila tepat:

5.01 Ensure good management for any project on which they work, including effective procedures for promotion of quality and reduction of risk. 5,01 Pastikan baik manajemen untuk setiap proyek di mana mereka bekerja, termasuk prosedur yang efektif untuk promosi kualitas dan pengurangan risiko.

5.02. 5,02. Ensure that software engineers are informed of standards before being held to them. Pastikan bahwa perangkat lunak insinyur informasi standar sebelum diadakan untuk mereka.

5.03. 5,03. Ensure that software engineers know the employer’s policies and procedures for protecting passwords, files and information that is confidential to the employer or confidential to others. Pastikan bahwa perangkat lunak insinyur tahu majikan kebijakan dan prosedur untuk melindungi password, file dan informasi yang bersifat rahasia kepada majikan atau rahasia kepada orang lain.

5.04. 5,04. Assign work only after taking into account appropriate contributions of education and experience tempered with a desire to further that education and experience. Menetapkan bekerja hanya setelah mempertimbangkan kontribusi yang sesuai pendidikan dan pengalaman temper dengan keinginan untuk lebih lanjut bahwa pendidikan dan pengalaman.

5.05. 5,05. Ensure realistic quantitative estimates of cost, scheduling, personnel, quality and outcomes on any project on which they work or propose to work, and provide an uncertainty assessment of these estimates. Memastikan perkiraan realistis kuantitatif biaya, penjadwalan, personil, kualitas dan hasil pada setiap proyek di mana mereka bekerja atau mengusulkan untuk bekerja, dan memberikan penilaian ketidakpastian dari perkiraan.

5.06. 5,06. Attract potential software engineers only by full and accurate description of the conditions of employment. Menarik insinyur perangkat lunak potensial hanya dengan deskripsi lengkap dan akurat tentang kondisi kerja.

5.07. 5,07. Offer fair and just remuneration. Penawaran adil remunerasi.

5.08. 5,08. Not unjustly prevent someone from taking a position for which that person is suitably qualified. Tidak adil mencegah seseorang dari mengambil posisi yang orang tersebut adalah kualifikasi yang sesuai.

5.09. 5,09. Ensure that there is a fair agreement concerning ownership of any software, processes, research, writing, or other intellectual property to which a software engineer has contributed. Pastikan bahwa ada kesepakatan yang adil mengenai kepemilikan perangkat lunak, proses, penelitian, menulis, atau kekayaan intelektual lain yang seorang insinyur perangkat lunak telah memberikan kontribusi.

5.10. 5.10. Provide for due process in hearing charges of violation of an employer’s policy or of this Code. Menyediakan untuk proses karena mendengar tuduhan pelanggaran kebijakan majikan atau dari Kode Etik ini.

5.11. 5.11. Not ask a software engineer to do anything inconsistent with this Code. Tidak meminta seorang insinyur perangkat lunak untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan Kode Etik ini.

5.12. 5.12. Not punish anyone for expressing ethical concerns about a project. Tidak menghukum siapa saja untuk menyatakan keprihatinan etis tentang proyek.

Principle 6: PROFESSION Prinsip 6: PROFESI

Software engineers shall advance the integrity and reputation of the profession consistent with the public interest. insinyur Perangkat Lunak memajukan integritas dan reputasi profesi yang konsisten dengan kepentingan publik. In particular, software engineers shall, as appropriate: Secara khusus, perangkat lunak insinyur harus, bila sesuai:

6.01. 6,01. Help develop an organizational environment favorable to acting ethically. Membantu mengembangkan lingkungan organisasi yang kondusif untuk bertindak secara etis.

6.02. 6,02. Promote public knowledge of software engineering. Promosikan umum pengetahuan rekayasa perangkat lunak.

6.03. 6,03. Extend software engineering knowledge by appropriate participation in professional organizations, meetings and publications. Memperpanjang rekayasa perangkat lunak pengetahuan dengan partisipasi yang sesuai dalam organisasi profesional, pertemuan dan publikasi.

6.04. 6,04. Support, as members of a profession, other software engineers striving to follow this Code. Dukungan, sebagai anggota profesi, insinyur perangkat lunak lain berusaha untuk mematuhi Kode Etik ini.

6.05. 6,05. Not promote their own interest at the expense of the profession, client or employer. Tidak mempromosikan kepentingan mereka sendiri dengan mengorbankan profesi, klien atau majikan.

6.06. 6,06. Obey all laws governing their work, unless, in exceptional circumstances, such compliance is inconsistent with the public interest. Patuhi semua peraturan hukum yang mengatur pekerjaan mereka, kecuali, dalam keadaan luar biasa, kepatuhan tersebut tidak konsisten dengan kepentingan publik.

6.07. 6,07. Be accurate in stating the characteristics of software on which they work, avoiding not only false claims but also claims that might reasonably be supposed to be speculative, vacuous, deceptive, misleading, or doubtful. Jadilah akurat dalam menyatakan karakteristik software pada tempat mereka bekerja, menghindari klaim palsu tidak hanya tetapi juga menyatakan bahwa cukup mungkin seharusnya spekulatif, hampa, menipu, menyesatkan, atau ragu-ragu.

6.08. 6,08. Take responsibility for detecting, correcting, and reporting errors in software and associated documents on which they work. Ambil tanggung jawab untuk mendeteksi, memperbaiki, dan pelaporan kesalahan dalam perangkat lunak dan dokumen yang terkait pada tempat mereka bekerja.

6.09. 6,09. Ensure that clients, employers, and supervisors know of the software engineer’s commitment to this Code of ethics, and the subsequent ramifications of such commitment. Pastikan bahwa klien, majikan, dan supervisor mengetahui perangkat lunak insinyur komitmen untuk ini Kode etik, dan konsekuensi berikutnya dari komitmen tersebut.

6.10. 6,10. Avoid associations with businesses and organizations which are in conflict with this code. Hindari hubungan dengan bisnis dan organisasi yang bertentangan dengan kode ini.

6.11. 6,11. Recognize that violations of this Code are inconsistent with being a professional software engineer. Mengakui bahwa pelanggaran terhadap Kode Etik ini tidak konsisten dengan menjadi insinyur perangkat lunak profesional.

6.12. 6,12. Express concerns to the people involved when significant violations of this Code are detected unless this is impossible, counter-productive, or dangerous. Mengekspresikan keprihatinan kepada orang-orang yang terlibat ketika pelanggaran signifikan terhadap Kode Etik ini terdeteksi kecuali hal ini tidak mungkin, kontra-produktif, atau berbahaya.

6.13. 6,13. Report significant violations of this Code to appropriate authorities when it is clear that consultation with people involved in these significant violations is impossible, counter-productive or dangerous. signifikan Laporkan pelanggaran terhadap Kode Etik ini ke pihak yang berwenang ketika jelas bahwa konsultasi dengan orang-orang yang terlibat dalam pelanggaran yang signifikan adalah mustahil, kontra-produktif atau berbahaya.

Principle 7: COLLEAGUES Prinsip 7: Kolega

Software engineers shall be fair to and supportive of their colleagues. Software engineer harus bersikap adil dan mendukung rekan-rekan mereka. In particular, software engineers shall, as appropriate: Secara khusus, perangkat lunak insinyur harus, bila sesuai:

7.01. 7,01. Encourage colleagues to adhere to this Code. Mendorong rekan untuk mematuhi Kode Etik ini.

7.02. 7,02. Assist colleagues in professional development. Membantu rekan-rekan dalam pengembangan profesional.

7.03. 7,03. Credit fully the work of others and refrain from taking undue credit. Kredit sepenuhnya pekerjaan orang lain dan menahan diri dari mengambil kredit yang tidak semestinya.

7.04. 7,04. Review the work of others in an objective, candid, and properly-documented way. Meninjau pekerjaan orang lain dalam, jujur, dan benar-didokumentasikan secara obyektif.

7.05. 7,05. Give a fair hearing to the opinions, concerns, or complaints of a colleague. Berikan sidang adil bagi pendapat, keprihatinan, atau keluhan dari rekan kerja.

7.06. 7,06. Assist colleagues in being fully aware of current standard work practices including policies and procedures for protecting passwords, files and other confidential information, and security measures in general. Membantu rekan di sepenuhnya menyadari saat praktek kerja standar, termasuk kebijakan dan prosedur untuk melindungi password, file dan informasi rahasia lainnya, dan keamanan secara umum.

7.07. 7,07. Not unfairly intervene in the career of any colleague; however, concern for the employer, the client or public interest may compel software engineers, in good faith, to question the competence of a colleague. Tidak adil campur tangan dalam karir kolega apapun, namun perhatian terhadap majikan, klien atau kepentingan umum dapat memaksa insinyur perangkat lunak, dengan itikad baik, mempertanyakan kompetensi kolega.

7.08. 7,08. In situations outside of their own areas of competence, call upon the opinions of other professionals who have competence in that area. Dalam situasi di luar wilayah kompetensi mereka sendiri, panggilan atas pendapat profesional lain yang memiliki kompetensi di bidang itu.

Principle 8: SELF Prinsip 8: DIRI

Software engineers shall participate in lifelong learning regarding the practice of their profession and shall promote an ethical approach to the practice of the profession. insinyur Perangkat Lunak akan berpartisipasi dalam belajar seumur hidup tentang praktek profesi mereka dan akan mempromosikan pendekatan etis untuk praktek profesi. In particular, software engineers shall continually endeavor to: Secara khusus, perangkat lunak insinyur harus terus berusaha untuk:

8.01. 8,01. Further their knowledge of developments in the analysis, specification, design, development, maintenance and testing of software and related documents, together with the management of the development process. Lebih lanjut pengetahuan mereka tentang perkembangan di analisis, spesifikasi, desain, pengembangan, pemeliharaan dan pengujian perangkat lunak dan dokumen yang berkaitan, bersama dengan pengelolaan proses pembangunan.

8.02. 8,02. Improve their ability to create safe, reliable, and useful quality software at reasonable cost and within a reasonable time. Meningkatkan kemampuan mereka untuk menciptakan, handal, dan berguna kualitas perangkat lunak yang aman dengan biaya murah dan dalam waktu yang wajar.

8.03. 8,03. Improve their ability to produce accurate, informative, and well-written documentation. Meningkatkan kemampuan mereka untuk memproduksi, informatif, dan juga ditulis dokumentasi yang akurat.

8.04. 8,04. Improve their understanding of the software and related documents on which they work and of the environment in which they will be used. Meningkatkan pemahaman mereka terhadap perangkat lunak dan dokumen yang terkait pada tempat mereka bekerja dan lingkungan di mana mereka akan digunakan.

8.05. 8,05. Improve their knowledge of relevant standards and the law governing the software and related documents on which they work. Meningkatkan pengetahuan mereka tentang standar dan hukum yang mengatur perangkat lunak dan dokumen yang terkait pada tempat mereka bekerja.

8.06 Improve their knowledge of this Code, its interpretation, and its application to their work. 8,06 Meningkatkan pengetahuan mereka tentang Pedoman ini, interpretasi, dan aplikasi untuk pekerjaan mereka.

8.07 Not give unfair treatment to anyone because of any irrelevant prejudices. 8,07 Tidak memberikan perlakuan tidak adil kepada siapapun karena prasangka apapun tidak relevan.

8.08. 8,08. Not influence others to undertake any action that involves a breach of this Code. Tidak mempengaruhi orang lain untuk melakukan tindakan yang melibatkan pelanggaran terhadap Kode Etik ini.

8.09. 8,09. Recognize that personal violations of this Code are inconsistent with being a professional software engineer. Mengakui bahwa pelanggaran pribadi standar ini konsisten dengan menjadi insinyur perangkat lunak profesional.

This Code was developed by the ACM/IEEE-CS joint task force on Software Engineering Ethics and Professional Practices (SEEPP): Kode ini dikembangkan oleh ACM / joint task force CS-IEEE pada Rekayasa Perangkat Lunak Etika dan Profesional Praktek (SEEPP):

Executive Committee: Donald Gotterbarn (Chair), Keith Miller and Simon Rogerson; Komite Eksekutif: Gotterbarn Donald (Ketua), Miller Keith dan Rogerson Simon;

Members: Steve Barber, Peter Barnes, Ilene Burnstein, Michael Davis, Amr El-Kadi, N. Ben Fairweather, Milton Fulghum, N. Jayaram, Tom Jewett, Mark Kanko, Ernie Kallman, Duncan Langford, Joyce Currie Little, Ed Mechler, Manuel J. Norman, Douglas Phillips, Peter Ron Prinzivalli, Patrick Sullivan, John Weckert, Vivian Weil, S. Weisband and Laurie Honour Werth. Anggota: Barber Steve, Barnes Peter, Burnstein Ilene, Michael Davis, Amr El-Kadi, N. Fairweather Ben, Fulghum Milton, N. Jayaram, Jewett Tom, Kankō Mark, Kallman Ernie, Langford Duncan, Currie Joyce Little, Mechler Ed, Manuel J. Norman, Douglas Phillips, Ron Prinzivalli Peter, Sullivan Patrick, Weckert John, Weil Vivian, S. Weisband dan Laurie Werth Mulia.

This Code may be published without permission as long as it is not changed in any way and it carries the copyright notice. Kode ini dapat diterbitkan tanpa izin sepanjang tidak diubah dengan cara apapun dan ia membawa pemberitahuan hak cipta. Copyright (c) 1999 by the Association for Computing Machinery, Inc. and the Institute for Electrical and Electronics Engineers, Inc. Copyright (c) 1999 oleh Asosiasi untuk Mesin Komputasi, Inc dan Institut untuk dan Listrik Engineers, Inc

Sabtu, 24 April 2010

UU ITE (UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK)

UU ITE (UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK)



UU ITE alias Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah Undang-undang cyber pertama yang dimiliki oleh Indonesia yang baru –baru ini (25 Maret 2008 lalu) disahkan oleh DPR. Dengan disahkannya UU ITE maka semua transaksi elektronik di negara kita kini telah memiliki landasan yang jelas.
UU ITE kini menjadi payung hukum tentang Informasi dan dan transaksi elektronik di Indonesia, selain itu UU ITE juga mencakup soal konten dan sanksi terhadap cybercrime yang kini mulai marak terjadi di Indonesia. Dengan adanya UU ITE di Indonesia, maka kini dokument elektronik maupun salinannya bisa menjadi alat bukti di pengadilan.

UU ITE alias Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah Undang-undang cyber pertama yang dimiliki oleh Indonesia yang baru –baru ini (25 Maret 2008 lalu) disahkan oleh DPR. Dengan disahkannya UU ITE maka semua transaksi elektronik di negara kita kini telah memiliki landasan yang jelas.
UU ITE kini menjadi payung hukum tentang Informasi dan dan transaksi elektronik di Indonesia, selain itu UU ITE juga mencakup soal konten dan sanksi terhadap cybercrime yang kini mulai marak terjadi di Indonesia. Dengan adanya UU ITE di Indonesia, maka kini dokument elektronik maupun salinannya bisa menjadi alat bukti di pengadilan.
Hal yang menarik didalam undang-undang ini, salah satu pasalnya mengancam para penyebar pornografi dengan denda hingga 1 milyar rupiah.
Dalam BAB VII Pasal 27 ayat 1 UU ITE disebutkan “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan /atau mentransmisikan dan /atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan /atau dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan” Kemudian pada BAB XI, Ketentuan Pidana, pasal 45 ayat 1 terdapat aturan yang berbunyi “Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3) atau ayat (4) dipidana dengan pidana paling lama 6 (enam) tahun dan /atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000 (satu milyar rupiah)”
Salah satu langkah nyata yang kini bakal dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka implementasi UU ITE ini adalah rencana memblokir situs-situs porno yang akan dilakukan mulai awal April. Ini merupakan sebuah langkah yang memang seharusnya dilakukan oleh pemerintah sejak dari dulu, apalagi bila mengingat dengan upaya pemerintah untuk menggalakkan internet di lingkungan sekolah (school net), maka akses ke situs-situs pornografi memang seharusnya dibatasi. Karena jika tidak, murid-murid sekolah bukan hanya akan melek internet tapi juga bakal bebas mengakses konten-konten pornografi.

Aptikom

pengertian Aptikom :

Semuanya bermula pada tahun 1983, yaitu ketika 8 (delapan) perguruan tinggi penggagas pendirian program studiedudi informatika dan komputer membentuk sebuah forum yang diberi nama BKS PERTINIS I-K, merupakan kepanjangan dari Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Sejenis Ilmu Komputer.

Sejalan dengan berkembangnya secara pesat ilmu komputer dan informatika ini, anggota BKS PERTINIS I-K melobnjak menjadi 78 anggota pada tahun 1987. Puncaknya adalah pada tahun 1996, ketika BKS PERTINIS I-K berubah nama menjadi PERTIKOM (Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer), dengan jumlah anggota lebih dari 250 program studi dari seluruh wilayah tanah air.

Sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan jaman, maka pada Munas 2002 di kota Malang, diusulkanlah perubahan bentuk organisasi dari PERTIKOM menjadi APTIKOM, yang merupakan singkatan dari Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer – dengan jumlah anggota lebih dari 725 program studi.

Saat ini tercatat lebih dari 500,000 mahasiswa D1 hingga S3 yang sedang aktif belajar di lebih dari 750 kampus informatika dan komputer di seluruh wilayah tanah air, di bawah naungan sekitar 1,500 program studi, dengan jumlah lulusan sekitar 40 hingga 50 ribu alumni per tahunnya.

Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi dalam era informasi dan globalisasi, pendidikan tinggi, khususnya dalam bidang studi Informatika dan Komputer merupakan motor dan sumber penghasil tenaga intelektual yang sangat berpengaruh untuk berperan di dalam kancah yang telah dilanda keterbukaan dan nirbatas dewasa ini. Tuntutan berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi sejalan dengan perkembangan, turut memberikan tantangan, kesempatan, dan mendorong berkembang pesatnya berbagai pendidikan tinggi ilmu informatika dan komputer di Indonesia.

Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) yang menghimpun perguruan tinggi informatika dan komputer di seluruh Indonesia berusaha untuk menyelesaikan masalah dan tantangan yang dihadapi para anggotanya, dalam rangkaian pertemuan di antara para anggotanya yang dicetuskan melalui pemikiran, usulan, diskusi dan pembahasan serta berusaha untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Senin, 19 April 2010

sertifikasi IT (vendor)

SERTIFIKASI KEAHLIAN DI BIDANG IT

Latar belakang

Meningkatnya implementasi TI mulai dari operasional bisnis biasa sampai ke jaringan perusahaan yang lebih kompleks menyebabkan kebutuhan tenaga TI tidak hanya dirasakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang TI, tetapi juga nonTI. Seiring dengan kebutuhan tenaga kerja TI yang diperkirakan akan terus meningkat, berbagai posisi atau jabatan baru di bidang TI juga bermunculan. Jika Anda berada berada di antara ratusan pelamar yang berharap mengisi beberapa lowongan di bidang TI, apa yang bisa membuat Anda berbeda dengan pelamar-pelamar lain? Lalu jika Anda sudah menjadi salah satu bagian dari tenaga TI dan ingin meniti tangga karier, apakah yang bisa Anda lakukan untuk menegaskan kualitas Anda dibanding sekian banyak rekan seprofesi Anda? Apa yang dapat menjadi jaminan untuk perusahaan-perusahaan yang ingin membayar Anda untuk solusi TI yang dapat Anda berikan ?.

Salah satu jawabannya adalah dengan mendapatkan pengakuan atau sertifikasi untuk bidang spesialisasi Anda. Mungkin akan muncul pertanyaan, apakah pendidikan formal yang sudah Anda kantongi belum cukup untuk membuktikan kemampuan Anda?.Cepatnya perkembangan TI serta semakin kompleksnya teknologi tidak memungkinkan bagi lembaga pendidikan untuk mengadopsi perubahan secara cepat. Keterbatasan kurikulum, dan keinginan untuk independen terhadap produk tertentu menjadi kendala menghadapi perubahan tersebut. Di sisi lain kebutuhan tenaga kerja TI sering membutuhkan kompetensi yang lebih spesifik, seperti pengalaman terhadap penggunaan software tertentu yang diimplementasikan dalam perusahaan tersebut. Hal ini mendorong turun tangannya para vendor untuk ikut terjun dalam program pendidikan yang pada akhirnya melahirkan standar kompetensi atau sertifikasi.

Adanya standar kompetensi dibutuhkan untuk memudahkan bagi perusahaan atau institusi untuk menilai kemampuan (skill) calon pegawai atau pegawainya. Adanya inisiatif untuk membuat standar dan sertifikasi sangat dibutuhkan. Namun masih terdapat permasalahan seperti beragamnya standar dan sertifikasi. Sebagai contoh, ada standar dari Australian National Training Authority. Standar dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan yang resmi dari pemerintah atau dapat juga mengikuti standar sertifikasi di industri, yang sering juga disebut vendor certification. Untuk contoh yang terakhir (vendor certification), standar industri seperti sertifikat dari Microsoft atau Cisco merupakan standar sertifikasi yang diakui di seluruh dunia. Padahal standar ini dikeluarkan oleh perusahaan, bukan badan sertifikasi pemerintah. Memang pada intinya industrilah yang mengetahui standar yang dibutuhkan dalam kegiatan sehari-harinya.

Keuntungan sertifikasi

Ada banyak keuntungan yang dapat menjadi tambahan alasan untuk mempertimbangkan mengambil sertifikasi TI. Salah satu yang utama tentu saja membuka lebih banyak kesempatan pekerjaan. Sertifikat TI dapat meningkatkan kredibilitas seorang profesional TI di mata pemberi kerja. Bagi mereka yang sudah bekerja di bidang TI, sertifikasi memberi cara yang standar dan terukur untuk mengukur kemampuan teknis. Dengan memiliki sebuah sertifikat TI yang diakui secara global, seorang profesional TI akan memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih tinggi terkait dengan keterampilan yang dimilikinya. Ini karena melalui proses sertifikasi keterampilan yang dimiliki sudah mengalami validasi oleh pihak ketiga, dalam hal ini lembaga pemberi sertifikasi.

Selain itu pengalaman mengikuti sertifikasi akan memberikan wawasan-wawasan baru yang mungkin tidak pernah ditemui pada saat mengikuti pendidikan formal atau dalam pekerjaan sehari-hari. Selain mampu memberikan jalan yang lebih mudah untuk menemukan pekerjaan di bidang TI, sertifikasi juga sapat membantu Anda meningkatkan posisi dan reputasi bagi yang sudah bekerja. Bahkan sertifikasi yang sudah diakui secara global ini mampu meningkatkan kompetensi Anda dengan tenaga-tenaga TI dari manca negara. Karena itu jangan heran jika sertifikasi yang telah Anda kantongi bisa lebih dihargai dibandingkan ijazah formal Anda.

Sertifikasi adalah independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan

profesional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk :

  • Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
  • Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
  • Pengembangan profesional yang berkesinambungan.

Sedangkan bagi tenaga TI profesional tersebut :

  • Sertfikasi ini merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji)
  • Perencanaan karir
  • Profesional development
  • Meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional. Perusahaan akan mengakui keahliannya apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.

Bagi masyarakat luas sertifikasi ini memberikan kontribusi positif

  • Memiliki staf yang up to date dan berkualitas tinggi.
  • Memperoleh citra perusahaan yang baik, keuntungan yang kompetitif, merupakan alat ukur yang obyektif terhadap kemampuan staf, kontraktor dan konsultan.
  • Secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan produktifitas secara mikro maupun makro.
  • Menaikkan pengakuan industri dan secara intenasional.
  • Bagi siswa memberikan alur profesi yang jelas. Siswa yang ingin segera mempelajari ICT dan profesi akan tahu darimana memulainya
  • Memberikan suatu mekanisme pusat pelatihan. Suatu program sertifikasi memberikan alur pelatihan yang jelas.
  • Membantu proses pencarian tenaga IT profesional. Suatu kandidat yang dievaluasi untuk suatu jabatan, dengan memiliki suatu serti_kat berarti telah memiliki skill dan pengetahuan tingakat tertentu. Hal itu juga menunjukkan persistensi kandidat dan kemampuan menyelesikan suatu proyek (dalam hal ini sertifikasi). Kedua hal ini membantu masyarakat mencari tenaga TI
  • Mendorong pegawai melakukan proses belajar lebih lanjut

Beberapa negara telah mengembangkan dan mempromosikan sistem sertifikasi yang khas bagi negara tersebut. Beberapa negara menerapkan dan membayar lisensi kepada sistem serti_kasi yang ada. Beberapa negara menggunakan tenaga ahli untuk melakukan ujian.

Jenis sertifikasi

Pada dasarnya ada 2 jenis sertikasi yang umum dikenal di masyarakat

  • Sertifikasi akademik (sebetulnya tidak tepat disebut sertifikasi) yang memberiakn gelar, Sarjana, Master dll
  • Sertifikasi profesi. Yaitu suatu sertifikasi yang diberikan berdasarkan keahlian tertentu unutk profesi tertentu.

Sayangnya sertifikasi akademik sulit memiliki implementasi langusng dalam industri ICT. Disebabkan karena kecepatan perubahan serta standardisasi antara Universitas. Di samping itu tujuan universitas memang berbeda dengan tujuan industri. Universitas bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar bukannya keahlian khusus atau kompetensi untuk profesi tertentu yang dibutuhkan oleh industri. Spesialisasi yang terlalu sempit juga tidak cocok untuk pengembangan universitas.

Sedangkan sertifikasi profesional pada dasarnya memiliki 3 model, yaitu :

  • Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh British Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC) etc
  • Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS Auditing) [http://www.isaca.org/]
  • Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut.

Sertifikasi yang berbasiskan vendor sangat bergantung pada produk vendor tersebut. Juga dikenal sebagai salah satu strategi pemasaran pada suatu perusahaan (vendor). Dengan mempromosikan serti_kasi tersebut, maka perusahaan tersebut dapat menjamin kepada kustomer mereka bahwa tersedia cukup dukungan teknis (orang yang memiliki sertifikasi produk tersebut). Pada kenyataannya pada pasar tenaga kerja, sertifikasi vendor ini sangat populer. Karena banyak orang beranggapan bahwa dengan memiliki sertifikasi vendor ini maka masa depan lapangan pekerjaan akan terjamin.

Dalam mengembangkan sertifikasi beberapa patokan yang sebaiknya diterapkan :

  • Harus berdasarkan ujian dan cukup sulit dan memiliki beberapa tingkatan
  • Pusat pelatihan harus disertifikasi sebelum dapat menawarkan suatu sertifikasi
  • Sertifikasi tak boleh bergantung pada suatu perusahaan atau suatu institusi. Tetapi sertifikasi vendor sebaiknya juga diakui sebagai suatu komponen untuk memperoleh sertikasi profesi
  • Sertikasi harus mendorong terbentuknya industri lokal.
  • Sertifikasi harus memperkecil jurang antara universitas (education) dan industri. Harus dikembangkan pemetaan antara sertifikasi akademik dan sertifikasi profesi. Juga mengurangi jurang antara aktifitas riset dan industri.
  • Serti_kasi harus mendorong orang untuk memahami pengetahuan dasar yang berhubungan dengan keahlian terapan pada profesi tersebut. Hal ini akan membantu orang untuk memperbaiki pengetahuannya, sebab mereka tidak ahnya belajar dari "keahlian tertentu" untuk suatu saat saja, tetapi mereka memiliki pengetahuan dasar untuk memehami teknologi baru.
  • Sertifikasi tak boleh mengabaikan kemajemukan orang. Sebagai contoh bahasa, dan kebiasaan lokal. Sehingga untuk kompetensi dalam bidang komunikasi, kemampuan berbahasa lokal perlu dipertimbangkan juga.

A. Sertifikasi untuk Bahasa Pemrograman

Di bagian ini akan dibahas dua sertifikasi TI dalam hal penguasaan kemampuan yang terkait dengan bahasa pemrograman. Yang dipilih adalah sertikasi untuk bahasa pemrograman Java dan sertifikasi untuk bahasa pemrograman yang menggunakan platform Microsoft .Net.

Java

Pengunaan bahasa Java dalam pembuatan aplikasi terus menunjukkan peningkatan. Secara pasti bahasa pemrograman Java mulai merebut pangsa pasar yang dulunya diisi oleh bahasa-bahasa seperti COBOL, Cobol, Visual Basic, C, System/390 Assembler dan SmallTalk. Tentunya hal ini diikuti dengan semakin tingginya kebutuhan akan tenaga profesional yang menguasai bahasa pemrograman Java.

Sertifikasi Java dapat dimanfaatkan oleh paling tidak empat segmen. Pertama, mereka yang ingin melakukan transisi karier dari posisi nonteknis ke pengembangan aplikasi dan software. Yang dimaksud di sini adalah mereka yang memiliki pengalaman nol dalam profesi TI tetapi tertarik untuk beralih profesi ke bidang TI yang mungkin dinilai lebih menggiurkan.

Kedua, mereka yang sudah bergerak dalam bidang TI dan berniat untuk melakukan perpindahan posisi di perusahaan tempat mereka bekerja. Jika Anda sedang merancang sebuah rencana untuk meningkatkan kredibilitas, tanggung jawab dan sukses di organisasi Anda saat ini, sertifikasi layak menjadi komponen utama dari rencana tersebut, utamanya jika Anda bekerja di perusahaan kecil atau menengah. Sementara jika Anda memiliki keterampilan TI tetapi tidak memiliki pengalaman menggunakan Java, sertifikasi Java dapat memberi Anda kesempatan untuk mencoba pekerjaan yang menggunakan Java.

Ketiga, konsultan Java yang ingin memvalidasi keterampilan mereka dan meningkatkan kredibilitas mereka di mata klien.

Yang keempat adalah para profesional TI yang sedang memikirkan untuk pindah perusahaan. Saat ini banyak lowongan kerja yang menyebutkan sertifikasi Java sebagai suatu kualifikasi yang dapat mejadi nilai tambah. Tentu saja adanya sertifikat dapat meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan kesempatan bekerja di luar negeri dan dengan upah yang lebih tinggi.

Mendaki Tangga Sertifikasi Java

Sun menawarkan tiga jenjang sertifikasi bagi programmer Java. Dari tingkat dasar ke advanced jenjang tersebut adalah: Sun Certified Programmer, Sun Certified Developer, dan Sun Certified Architect. Setiap jenjang sertifikasi membutuhkan jenjang sebelumnya. Contoh, untuk mengambil sertifikasi Developer Anda harus memiliki sertifikasi Programmer. Sun Certified Programmer adalah sertifikasi paling dasar dari Sun untuk programmer Java. Untuk dapat menjadi seorang Certified Java Programmer, Anda harus lulus ujian Sun Certified Programmer for the Java 2 Platform 1.4 yang biayanya US$ 150. Ujian pilihan ganda ini dirancang untuk menguji pemahaman sintaks dan struktur Java pada materi-materi berikut: Dasar-dasar bahasa Java, teknik dasar pemrograman berorientasi obyek, penggunaan threads, dan kemampuan menggunakan paket standar Java seperti java.awt, java.lang, java.io, dan java.util. Untuk pemegang sertifikasi Java versi terdahulu dapat mengikuti ujian upgrade khusus.

Beberapa kursus yang dapat dikuti untuk mempersiapkan diri untuk sertifikasi ini adalah Java Technology for Structured Programmers yang ditujukan bagi mereka yang memiliki pengetahuan tentang bahasa pemrograman terstruktur seperti COBOL; Java Programming Language for Non-Programmers yang dirancang untuk programmer yang tidak memiliki pengalaman melakukan pemrograman; dan Java Programming Language atau pengenalan Java untuk programmer yang berpengalaman dengan bahasa pemrograman lain.

Sun Certified Developer adalah anak tangga selanjutnya dari sertifikasi Sun. Anda mungkin berpikir hanya perlu sekali lagi mengerjakan soal-soal pilihan ganda untuk menjadi seorang Certified Dava Developer, tetapi Sun menuntut lebih banyak dalam ujian untuk jenjang ini.

Untuk sertifikasi SCJD selain harus sudah memiliki sertifikat SCJP, Anda harus menyelesaikan tugas pemrograman yang dirancang untuk menguji aplikasi keterampilan Java Anda dalam menghadapi persoalan dunia nyata . Untuk ujian tugas pemrograman ini Anda harus membayar biaya US$ 250.

Contoh, tugas pemrograman tersebut memiliki skenario berikut: Setelah membayar uang ujian, Anda mendownload sebuah code template dari Sun. Template ini harus Anda gunakan untuk membuat sebuah aplikasi GUI yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan sebuah database melalui jaringan, dan melakukan konversi data dari format teks ke format database tersebut. Selama membuat program Anda diharuskan mendokumentasikan semua langkah yang Anda lakukan. Aplikasi yag Anda buat akan dinilai berdasarkan maintainability, penggunaan design pattern yang tepat, kejelasan kode, dan kesesuaian dengan code convention.

Setelah tugas pemrograman, Anda masih harus mengikuti ujian esai dengan biaya US$ 150, yang terdiri dari 5 sampai 10 soal esai, menanyakan berbagai hal tentang tugas pemrograman yang Anda selesaikan.

Beberapa kursus yang dapat diikuti untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti SCJD adalah Object-Oriented Application Analysis and Design for Java Technology (UML), yang merupakan kombinasi dari kuliah, tugas, dan diskusi yang mengajarkan analisa dan perancangan sitem menggunakan UML. Selain itu juga Java Programming Language Workshop yang memberikan pengalaman praktis melakukan perancangan aplikasi menggunakan Java.

Kalau Anda lebih tertarik untuk mengambil suatu spesialisasi tertentu dalam pemrograman Java seperti pemrograman aplikasi Web services atau aplikasi mobile , pada jenjang developer ini Sun menawarkan empat jenis spesialisasi: Sun Certified Web Component Developer (SCWCD), Sun Certified Business Component Developer (SCBCD), Sun Certified Developer for Java Web Services (SCDJWS), dan Sun Certified Mobile Application Developer untuk platform J2ME (SCMAD). Untuk setiap spesialisasi ini Anda harus lulus satu ujian pilihan ganda yang tergantung jenis spesialisasi yang ingin Anda ambil. Biaya untuk setiap ujian berkisar US$ 150.

Sun Certified Enterprise Architect for J2EE adalah sertifikasi premium dari Sun. Sebagaimana dicerminkan oleh namanya, sertifikasi ini sangat berfokus pada enterprise. Ini berarti pemegang sertifikasi ini dapat menangani pengembangan aplikasi berskala besar dengan tingkat availability yang tinggi. Untuk mendapatkannya, seseorang harus memiliki kedua sertifikat SCJP dan SCJD, lulus sebuah ujian pilihan untuk menguji pengetahuan seputar Java. Apabila lulus ujian pertama dilanjutkan menyelesaikan sebuah tugas pemrograman seperti pada saat pengambilan SCJD, dan diakhiri dengan sebuah ujian esai.

Untuk persiapan mengikuti sertifikasi SCEA Anda dapat mengikuti kursus Architecting and Designing J2EE Applications dan Developing Applications for the J2EE Platform dari Sun. Materi pada kursus tersebut difokuskan pada topik-topik seperti konsep pemrograman berorientasi obyek tingkat advanced, UML dan Enterprise Java Beans (EJB), dan aplikasi Standard Architecture Design Patterns.

Microsoft.Net

Untuk para developer ada dua jenis sertifikat yang ditawarkan oleh Microsoft sebagai pengakuan atas keahlian dalam pengetahuan dan keterampilan Microsoft .Net : Microsoft Certification Application Developer (MCAD) dan Microsoft Certified Solution Developer (MCSD).

Sertifikasi MCAD dibuat oleh Microsoft sebagai respon terhadap kebutuhan industri akan sebuah sertifikasi yang memungkinkan mereka untuk menunjukkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan, memaintain, dan mendeploy aplikasi Web atau desktop berbasis Windows dengan skala kecil sampai menengah. MCAD ditujukan untuk mereka yang lingkup pekerjaannya meliputi pengembangan aplikasi, komponen, atau layanan database dan jaringan berskala kecil sampai menengah pada platform Windows.

Sebaiknya untuk mengambil sertifikasi MCAD Anda paling tidak sudah memiliki pengalaman 1 - 2 tahun dalam membuat aplikasi dan tidak asing dengan platform Microsoft .Net. Lingkup profesi yang terkait dengan sertifikasi ini di antaranya adalah programmer, analis, dan software developer.

Untuk mendapatkan sertifikasi MCAD kandidat harus terlebih dahulu lulus dua ujian inti dan satu ujian pilihan dalam suatu area spesialisasi. Untuk ujian inti Anda dapat memilih satu ujian dalam spesialisasi Web Application Development atau Windows Application Development. Untuk satu ujian inti lagi Anda harus mengikuti ujian dalam bidang XML Web Services dan Server Components. Sementara untuk ujian pilihan Anda harus membuktikan diri dengan melewati suatu ujian keahlian dalam menggunakan salah satu produk server Microsoft, atau melakukan implementasi application security dengan platform Microsoft .Net.

Sertifikasi yang kedua adalah Microsoft Certified System Developer (MCSD). Sertifikat MCSD merupakan salah satu sertifikat TI dengan reputasi yang dikenal baik di kalangan industri. Dengan mengantongi sertifikat MCSD, seseorang dianggap telah mampu mendemonstrasikan kemampuan yang dibutuhkan untuk memimpin sebuah organisasi dalam proses perancangan, implementasi, dan administrasi dari suatu solusi bisnis dengan menggunakan produk Microsoft.

Karena fokusnya pada kepemimpinan dalam proses pengembangan solusi bisnis berskala enterprise, lingkup profesi yang cocok dengan sertifikasi ini adalah software engineer, software development engineer, software architect, and konsultan. Seorang kandidat sertifikasi MCSD diharapkan sudah memiliki pengalaman minimal dua tahun dalam pengembangan solusi dan aplikasi.

Untuk mendapatkan sertifikasi MCSD untuk Microsoft .Net seorang kandidat harus lulus dalam empat ujian inti dan satu ujian pilihan. Ujian inti meliputi satu ujian dalam bidang Web Application Development, satu ujian dalam bidang Windows Application Development, satu ujian dalam bidang XML Web Services and Server Components, dan satu ujian dalam bidang Solution Architecture. Untuk ujian pilihan Anda harus membuktikan diri dengan melewati suatu ujian keahlian dalam menggunakan salah satu produk server Microsoft atau melakukan implementasi application security dengan platform Microsoft .Net.

Walaupun ujian MCSD meliputi bidang-bidang yang sama dengan ujian MCSA, setiap ujian memiliki tingkatan kesulitan yang lebih tinggi dibanding MCSA. Pilihan untuk mengambil sertifikat MCSA atau MCSD sebaiknya ditentukan berdasarkan jenis peran kerja yang sedang atau ingin dijalani.


SUMBER :irmarr.staff.gunadarma.ac.id