Minggu, 20 Desember 2009

makalh batik&pulau komodo

Pada jaman kerajaan di Jawa, para anggotauarga kerajaan membuat corak batik pada kain-kain mereka untuk dikenakan secara ekslusif. Batik hanya dikenakan oleh keluarga raja dan para bangsawan. Rakyat biasa waktu itu belum bersentuhan dengan batik. Sampai ketika Islam masuk jawa tradisi ini masih berlaku.

Ketika Balanda masuk menjajah Indonesia, banyak keluarga kerajaan yang menentang Belanda mengungsi ke desa-desa atau ke kampung-kampung, berbaur dengan masyarakat umum. Kemudian mereka membuat batik untuk dijual kepada umum. Mereka juga mengajarkan cara membuat batik kepada masyarakat, sehinggan batik tidak lagi menjadi pakaian ekslusif.

Ada dua aliran dalam pembicaraan masalah batik saat ini, yaitu aliran yang berusaha mempertahankan batik sebagai nilai budaya, dan aliran yang melihat batik sebagai salah satu dari komoditas ekonomi yang diperdagangkan.

Namun sebenarnya, pandangan bahwa batik sebagai nilai budaya sudah berhenti ketika para raja-raja jawa pada jaman dulu mengumumkan bahwa batik tidak lagi menjadi monopoli kerajaan tetapi boleh dipakai oleh siapa saja. Sejak itu bicara batik adalah bicara perdagangan. Orang membuat batik adalah untuk dijual, meskipun ia mengatakan sebagai karya seni, ketika bicara masalah harga maka benda seni itu menjadi benda komoditi.

Batik memang memiliki corak seni dan memiliki cirri khas yang indah. Namun orang sekarang berbeda pandangan apakah pembuatan batik dengan cara printing juga disebut sebagai batik. Kita tidak akan membicarakan masalah ini lebih jauh, karena tema pembicaraan kali ini adalah ASPEK EKONOMI DAN PERDAGANGAN BATIK INDONESIA

Seni menunjang sebuah komoditas agar sebuah barang memiliki nilai tambah dan dapat diterima di pasar untuk kemudian dibeli oleh konsumen. Karena itu karya seni dalam batik harus memberi nilai tambah tetapi tidak membuat beban biaya yang tinggi, karena jika biaya tinggi maka harga barang itu tidak mampu bersaing. Berarti nilai ekonominya menjadi tidak efektif.

Berbicara batik dari sisi komoditas ekonomi, tidak bisa lepas dari hukum-hukum ekonomi seperti komoditas-komoditas perdagangan lainnya seperti harga, biaya, efisiensi dan sebagainya. Artinya kita tidak bisa memaksa masyarakat berpakaian batik dengan alasan budaya. Produk batik harus memiliki daya saing terhadap produk tekstil lainnya.

Seperti di negara-negara lain, pakaian tradisional telah banyak ditinggalkan oleh masyarakatnya. Di Jepang, misalnya, kimono juga tidak diutamakan oleh orang Jepang sebagai pakaian nasional. Di dalam kehidupan sehari-hari sekarang ini, orang memilih pakaian semata-mata berdasarkan pertimbangan ekonomis, yaitu ia akan menjatuhkan pilihannya di antara sekian banyak pilihan pakaian lainnya dengan pertimbangan harga, kwalitas dan kesukaannya. Karena itu ketika konsumen memilih batik untuk dibeli, ia membeli keindahan batik, bukan karena nilai tradisionalnya.

Ketika Indonesia mengalami masa krisis ekonomi tahun 1997, harga dollar tiba-tiba melonjak dari Rp 2.750,- menjadi Rp 18.000,- Secara umum, makro maupun mikro ekonomi jelas situasi ini tidak menguntungkan. Banyak perusahaan-perusahaan besar gulung tikar, bank-bank besar dilikuidasi, dampaknya pengangguran semakin bertambah sementara hutang negara dan swasta dengan kurs dollar pun semakin membengkak.

Recoveri ekonomi ternyata tidak bisa dilakukan dalam tempo singkat, namun ada keajaiaban di tengah krisis ekonomi yang hampir membuat putus asa, dunia usaha pada sektor-sektor riel usaha kecil tertentu justru bangkit. Banyak pengrajin batik, pengrajin ukiran kayu, petani-petani hasil komodiatas ekspor menjadi solusi yang agak meringankan. Ketika banyak konglomerat gulung tikar, usaha kecil menengah justru bertahan.

Di Pekalongan, di tengah masyarakat dilanda persoalan krisis tiba-tiba muncul Pasar Grosir Setono, disusul dengan Grosir-grosir lainnya, muncul ratusan toko-toko batik. Artinya, diakui atau tidak diakui ada pertumbuhan penjualan batik di Pekalongan. Hal ini patut dijadikan perhatian, karena sector batik justru tumbuh di tengah krisis ekonomi.

Ada permintaan pasar batik yang cukup besar. Dan batik yang banyak diminta jelas adalah batik dengan nilai komersial, corak bagus, harga bersaing, produknya memuaskan. Batik Indonesia banyak dikirim ke negara-negara seperti Eropa, Amerika, Pilipina, Thailand, Afrika, dan negara-negara lainnya. Batik Indonesia memang sudah memiliki nama di dunia internasional. Karena itu adalah kewajiban bagi para pengusaha batik untuk lebih mendalami masalah batik agar bisa terus berkembang menjadi komoditas andalan. Terutama dalam rea perdagangan bebas AFTA dan APEC.

Menurut saya Pengusaha Batik harus tidak lagi mengandalkan feeling tradisionalnya saja dalam menjalankan bisnisnya. Dia harus belajar manajemen, mengerti ilmu ekonomi, mengerti situasi pasar antara permintaan dan penawaran, mengerti tren konsumen, menguasai cara-cara ekspor impor, mengerti pemasaran produk lewat e-commerce, dan sebagainya. Dalam menghadapai tantangan ekonomi ke depan kehalian-keahlian itu harus dimiliki, karena jika tidak akan dimiliki oleh orang lain.
Prospek ekonomi batik ke depan memang tergantung dari kepiawaian para pengusaha dan pedagang batik dalam mengolah produksi dan memasarkannya. Jika kita lihat, situasi tekstil dalam negeri yang kurang menggembirakan, karena tidak ada lagi kuota ekspor ke Amerika Serikat, di mana negara ini merupakan pembeli terbesar, maka batik diharapkan bisa menjadi ujung tombak dari ekspor tpt ke luar negeri. Dengan corak dan kehkasan batik diharapkan dapat menarik perhatian konsumen tekstil dan produk tekstil dengan menembus pasar ekspor dunia tanpa bergantung pada kuota.


Sumber: GKBI.info


PULAU KOMODO:

Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah barat Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.

Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur , Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pulau Komodo termasuk bagian dari Taman Nasional Komodo yang terletak di bagian tengah kepulauan Indonesia, antara pulau Sumbawa dan Flores. Taman Nasional ini didirikan pada tahun 1980, awalnya dengan tujuan utama adalah untuk melestarikan taman yang unik naga Komodo (Varanus komodoensis) beserta habitatnya. Namun, selama bertahun-tahun, untuk tujuan itu Taman Nasional telah diperluas untuk melindungi semua keanekaragaman hayati, baik terrestrial dan kelautan. Pada 1986, yang telah dinyatakan Park World Heritage Site dan Man and Biosphere Reserve oleh UNESCO, baik indikasi adanya Taman dari biologi pentingnya.

Taman Nasional Komodo termasuk tiga pulau utama: Komodo, Rinca, dan Padar serta beberapa pulau kecil membuat total permukaan wilayah (laut dan darat) dari 1817km (diusulkan ekstensi akan membawa total area permukaan hingga 2.321 km2). Juga sebagai rumah ke naga Komodo, Taman yang memberikan perlindungan bagi banyak spesies terrestrial terkemuka lainnya seperti jeruk-footed scrub fowl, sebuah endemik tikus, dan rusa Timor. Selain itu, Park termasuk salah satu terkaya lingkungan laut termasuk terumbu karang, bakau, seagrass beds, seamounts, dan semi-ditutupi teluk. Pelabuhan ini habitat lebih dari 1.000 jenis ikan, ada 260 jenis karang-karang bangunan, dan 70 jenis sponges. Dugong, hiu, Manta rays, setidaknya 14 jenis ikan paus, lumba-lumba, dan juga kura-kura laut Taman Nasional Komodo membuat rumah mereka.

Ancaman untuk wilayah keanekaragaman hayati termasuk meningkatkan tekanan terhadap hutan dan air sebagai sumber daya manusia penduduk lokal meningkat 800% selama 60 tahun. Selain itu, penduduk Timor rusa, mangsa yang disukai untuk sumber naga Komodo terancam punah, masih menjadi yg direbus. Praktek penangkapan ikan yang merusak seperti-dinamit, sianida dan kompresor memancing sangat mengancam Park dari sumber daya kelautan oleh menghancurkan baik habitat (terumbu karang) dan sumberdaya itu sendiri (stok ikan dan hewan tdk bertulang punggung). Saat ini situasi di Taman dicirikan oleh dikurangi tetapi terus merusak praktek terutama oleh imigran nelayan, dan tingginya tekanan pada saham seperti lobsters demersal, kerang, dan groupers napoleon wrasse. Polusi masukan, mulai dari bahan-bahan kimia untuk kotoran, meningkatkan dan dapat mengajukan ancaman utama di masa mendatang.

Apa Istimewanya Taman Nasional Komodo?

Taman Nasional Komodo menyuguhkan keindahaan pemandangan alam berupa savana yang berbukit dan pemandangan bawah laut yang memukau. Perairan Taman Nasional Komodo merupakan habitat dari 1000 jenis ikan, 260 spesies coral dan 50 jenis sponge. Keistimewaan lain di Taman Nasional Komodo adalah kadal raksasa dengan panjang mencapai 3 meter dan berat mencapai ratusan kilo dengan nama : komodo. Pada habitat aslinya Komodo hanya hidup di Indonesia , Pantas saja pada tahun 1986 Pulau Komodo dinobatkan oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia yang harus kita lestarikan.

Komodo Dragon ( Veranus comodoensis )

Komodo dragon atau dalam bahasa daerah disebut "Ora" termasuk dalam reptil dengan panjang mencapai 10 ft (3 m) dan berat hingga 300 pound (135 kg) menjadikan Komodo Dragon sebagai kadal terbesar di dunia. Komodo Dragon masih berkerabat dengan Mossaur, yaitu kadal purba yang hidup sekitar 136 sampai 65 juta tahun yang lalu. Ciri khas Komodo adalah lidahnya yang bercabang seperti ular dan dapat menelan mangsa yang besar secara utuh, dengan kepala meruncing dan dapat bergerak dengan cepat. Komodo merupakan predator yang ganas mereka memangsa serangga, telur, burung, mamalia kecil dan bangkai. Mulut komodo membawa bakteri yang mematikan, gigitannya bisa sangat mematikan. Studi terbaru mengemukakan bahwa komodo mempunyai kelenjar racun di mulutnya yang menghasilkan racun untuk melumpuhkan mangsa.Komodo dewasa hidup di darat sedangkan Komodo muda hidup di pohon dan hidup dengan memangsa serangga. Hal ini dilakukan agar komodo muda tidak dimangsa oleh komodo dewasa. selain berjalan didarat komodo merupakan perenang yang ulung, Komodo dapat berenang jauh dari pulau, walaupun gerakannya lambat namun komodo dapat bergerak dengan sangat cepat ketika dibutuhkan. Dua Spesies Komodo yaitu Komodo Dragon dan Komodo Gray's dinyatakan sebagai spesies yang terancam punah

Komodo Dragon tidak dapat berkembang biak jika ditangkarkan dan bahkan mati. Pada tahun 1926, W. Douglas Burden, dari American Museum of Natural History ditugaskan untuk melakukan ekspedisi dan menangkap komodo untuk dibawa ke Amerika. Dia lah yang menyebut "Dragon". Burden kembali dengan membawa dua komodo hidup dan beberapa yang diawetkan untuk dipelajari di museum. Komodo yang hidup tadi hanya dapat bertahan hidup sebentar di Kebun Binatang Bronx.

Wow, sungguh menarik, bagaimana saya bisa ke Pulau Komodo?

Meskipun kebanyakan pengunjung masuk Taman Nasional Komodo (TNK) melalui kota Labuan Bajo di Flores barat atau timur Bima di Sumbawa, namun kita mengasumsikan titik keberangkatan perjalanan Anda dari Denpasar, Bali.

1. Jalur udara

Indonesia Air Transport (IAT)

Depart

:

Everyday

DPS - LBJ

:

10.00 – 11.30

LBJ - DPS

:

12.00 – 13.30


Price:

Y CLASS

:

IDR 751.000

H CLASS

:

IDR 696.000

Q CLASS

:

IDR 641.000 (NON REFUND TICKET)




Trans Nusa Airlines (TGN)

Depart

:

Everyday

DPS – LBJ

:

10.00 – 11.50 & 13.00 – 14.20

LBJ – DPS VIA BMU (BIMA)

:

12.05 - 12.35

BMU-DPS

:

12.50 – 13.45

LBJ – DPS

:

14.35 – 15.15




Price



Y CLASS

:

IDR 761.000

L CLASS

:

IDR 651.000

M CLASS

:

IDR 541.000


2. Jalur Darat

Kota Labuan Bajo dan Bima dapat ditempuh dengan mengunakan bus dari Denpasar, Bali


3. Jalur Laut (ferry): Lama perjalanan: sekitar 36 jam
Kota Labuan Bajo dan Bima dapat ditempuh dengan menggunakan ferry antar pulau dari Denpasar, Bali.

Hubungi PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Jalan Raya Kuta No. 299, Tuban - Bali (Tel: 0361 - 763 963) untuk memesan tiket kapal KM. Tilong Kabila yang akan berangkat dari Pelabuhan Benoa, Bali menuju Bima dan Labuan

Benoa-Bima-Labuan Bajo
Dua kali seminggu pada hari sabtu: 09.00-20.00 (hari berikutnya).
Tiket sekali jalan dari mulai Rp. 143,000.00 - Rp. 435,000.00

Labuan Bajo-Bima-Benoa
Dua kali seminggu pada hari kamis: 08.00-11.00 (hari berikutnya).
Tiket sekali jalan mulai dari Rp. 143,000.00 - Rp. 435,000.00
Catatan : harga ferry dapat berubah sewaktu-waktu

4. Jalur laut (live-aboard)

Taman Nasional Komodo dapat dicapai oleh berbagai live-aboard kapal dengan beragam paket dari berbagai keberangkatan poin, termasuk Bali, Lombok, Bima dan Labuan Bajo
Harga (per 10/6/06) mulai dari USD 230.00 - USD 295.00 / orang / malam.


5. Dari kota ke Pulau Komodo

Anda dapat dengan mudah menyewa kapal penduduk lokal yang berangkat dari Kota Labuan Bajo atau Bima (Sape) menuju dua akses utama ke TNK di Loh Liang ( Pulau Komodo) atau Loh Buaya (Pulau Rinca)

Biaya sewa (per 10/6/06) - tidak termasuk makan, tiket masuk Taman Nasional Komodo dll:

Labuan Bajo: TNK: Rp. 750,000 - 1,500,000 per kapal / hari

Bima (Sape) : TNK: Rp. 1,500.000 - 2,000.000 per kapal / hari

Catatan : Harga dapat berubah sewaktu-waktu

Apa yang bisa saya kontribusikan kepada Pulau Komodo?

New Open Word Foundation yang bekerjasama dengan United Nation Office for Partnerships berpusat di Swiss kembali menggelar voting untuk menetapkan tujuh keajaiban alam baru ( New 7 Wonders of Nature ). Setelah Candi Borobudur ter-eliminasi dalam penetapan tujuh keajaiban dunia yang dibuat manusia pada tahun lalu, kini satu-satunya wakil Indonesia yang masih bertahan untuk kategori New 7 Wonders of Nature adalah Pulau Komodo, setelah Danau Toba dan Gunung Krakatau tersingkir.

ayo vote Pulau Komodo menjadi salah satu New 7 Wonders of Nature, sebagai informasi Pulau Komodo berada di posisi 6. nominasikan Pulau Komodo sebagai New 7 Wonder, dengan memilih Pulau komodo sebagai kandidat mu di sini, klik Vote, pilih Asia dan pilih Pulau Komodo sebagai urutan pertama dari 7 pilihan. Dukung Pulau Komodo sekarang !!!


Sumber :

http://www.amnh.org/nationalcenter/Endangered/ora/ora.html

http://www.komodonationalpark.org/