Senin, 31 Mei 2010

PEMELIHARAAN SISTEM

Definisi Pemeliharaan Sistem :


Pemeliharaan Sistem adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu sistem dalam, atau memperbaikinya sampai, suatu kondisi yang bisa diterima. Pada bulan April 1970 didefinisikan sebuah istilah untuk Teknologi Pemeliharaan yang mencakup pengertian yang lebih luas dari pada pengertian Pemeliharaan diatas. Istilah ini adalah Teroteknologi.

Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu :
1. Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki.
2. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem.
3. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis).

4.Sistem terinfeksi malware aktif
5.Sistem berkas corrupt
6.Perangkat keras melemah

Untuk mencegah hal-hal tesebut, digunakanlah mOS(maintenance Operating system) yang berfungsi untuk:

-Manajemen Malware yang aktif

-Pemulihan data (recovery) dan perbaikan sistem berkas

-Diagnosa perangkat keras.
mOS tidak menulis ke disk atau menjalankan kode apapun dari disk, memiliki akses langsung ke perangkat keras, dan hanya membutuhkan sedikit bagian dari perangkat keras untuk bekerja dengan sempurna. Selain dengan mOS, kita juga dapat memelihara sistem (pada windows) dengan cara-cara yang sederhana seperti:
-Jangan pernah mematikan power sampai sistem benar-benar sudah shutdown.
-Buatlah backup data-data yang penting.
-Lakukan defragment setidaknya satu bulan sekali
-Sisakan sedikitspace kosong di partisi tempat sistem operasi berada
-Gunakan firewall jika anda terkoneksi dengan jaringan.
-Lakukan pengecekan virus secara rutin.

Jenis pemeliharaan :

1. Pemeliharaan Korektif

Pemeliharaan sistem dengan melakukan perbaikan kesalahan yang terjadi pada sistem tersebut. Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan.

Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.

2. Pemeliharaan Adaptif

Pemeliharaan sistem dengan melakukan penyesuaian fungsi-fungsi yang ada pada sistem sehingga lebih memudahkan user. Selain itu, pemeliharaan adaptif ini juga dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru.

Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya, Undang-Undang Perpajakan yang baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih. Umumnya pemeliharaan adaptif ini baik dan tidak dapat dihindari.

3. Pemeliharaan Perfektif

Pemeliharaan sistem dengan melakukan pengembangan / peningkatan terhadap sistem yang telah ada. Pemeliharaan perfektif ini mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal.

Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan kesempatan untuk meng-upgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluarsa, memperbaiki kecerobohan dan mengembangkan dokumentasi.

4. Pemeliharaan Preventif

Pemeliharaan sistem dengan perombakan secara total atau melakukan perekayasaan kembali pada sistem yang ada. Pemeliharaan preventif ini terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan.

Karena personil pemeliharaan sistem bekerja dalam sistem ini, mereka sering kali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.

Procedure untuk pemeliharaan sistem :

System maintainability ( kemampuan pemeliharaan sistem ) adalah kapasitas personil pemeliharaan untuk melakukan pemeliharaan korektif, adatif, penyempurnaan atau perfektif dan preventif.
Maintainabilitas ( maintainability ) sistem bertambah jika sistemnya sirancang agar mudah diubah. Aspek ini meliputi prosedure – prosedure berikut :

1. SDLC ( System Development Life Cycle ) dan SWDLC ( Software Development Life Cycle)
Aplikasi yang profesional dalam SDLC dan SWDLC dan teknik maupun perngakat modeling yang menguntungkan adalah hal - hal keseluruhan yang terbaik yang dapat seseorag lakukan untuk meningkatkan maintabilitas sistem.

2. Definisi Data Standar.
Trend kearah sistem manajemen database relasioanal mendasari dorongan ke normalisasi data dan definisi data standar.

3. Bahasa Pemrograman Standar
Penggunaan bahasa perograman standard, misalnya C atau COBOL, akan mempermudah pekerjaan pemeliharaan.

4. Rancangan Moduler.
Progremer pemelihara dapat menganti modul jauh lebih mudah dari pada jika ia berurusan dengan keseluruhan program.

5. Modul Yang dapat Digunakan Kembali.
Modul biasanya dari kode yang dapat kembali, dapat diakses oleh semua aplikasi yang memerlukannya.

6. Dokumentasi Standard.
Diperlukan sistem, pemakai, perangkat lunak dan dokumntasi operasi yang standar sehingga semua informasi diperlukan untuk beroperasi dan pemeliharaan aplikasi khusus akan tersedia.

7. Kontrol Sentral.
Semua program, dokumentasi, dan data tes seharusnya diinstal dalam penyimpanan pusat dari sistem CASE ( Computer – Aided Sofware Engineering atau Computer – Assinted Software Engineering ).

mengelola pemeliharaan system :

Tantangan mengelola pemeliharaan sistem adalah sma dengan tentangan mengelola usaha – usaha lain. Yaitu tantangan untuk mengelola manusia.
Prioritas utama untuk mengarahkan pemeliharaan sistem adalaha mengumpulkan sekolompok pemeliharaan yang berkompeten dan termotivasi, serta menyuplai mereka dengan perangkat dan sumber – sumber untuk melakukan pemeliharaan sistem yang terjadwal maupun tidak terjadwal.
Pemeliharaan sistem terjadwal dapat dibuat menurut kalender atau diagram Gantt. Pemeliharaan tidak terjadwal biasanya dilakukan atas inisiatif pemakai dan operator. Bagaimanapun pihak manajemen menetapkan suatu cara untuk mengawali, merekan, dan mengevaluasi aktivitas pemeliharaan. Dengan melalui evaluasi kegiatan pemeliharaan, seorang manajer akhirnya dapat mengoptimalkan program pemelihraan sistem secara keseluruhan.